Tidak bisa dipungkiri bahwa agama-agama di dunia ini berusaha untuk
mencari dan menemukan apa yang mereka anggap sebagai kebenaran.
Penggalian itu terus berlangsung selama agama atau aliran filsafat
tersebut masih eksis. Hal ini akan memperkaya dasar-dasar theologia
mereka. Jadi, tidak heran kalau dalam agama-agama di luar Kristen
terdapat pernyataan-pernyataan yang mirip dengan agama Kristen.
Pernyataan-pernyataan itu antara lain mengenai perbuatan kebaikan yang
harus dilakukan, mengenai pengorbanan terhadap allah yang disembah
bahkan mengenai dunia yang akan datang dan lain sebagainya. Lalu apa
bedanya dengan kebenaran Alkitab? Perbedaan itu tidak akan di temukan
sampai pengertian seorang anak Tuhan dicelikkan dalam memahami kebenaran
Injil yang murni atau orisinil yang diajarkan oleh Tuhan Yesus.
Pencelikkan itu bisa terjadi kalau seseorang berani membayar harganya
yaitu tidak mencintai dunia ini dan melepaskan diri dari segala ikatan,
selanjutnya berusaha untuk menggali kebenaran Firman Tuhan guna merubah
pola berpikirnya yang salah.
Faktanya, banyak orang Kristen tidak memahami Injil yang orisinil sehingga mereka tidak melihat keunggulan kebenaran dalam Injil. Mereka menganggap bahwa semua agama sama atau paling tidak menganggap bahwa perbedaannya sedikit. Mereka tidak akan berani mempertaruhkan hidup mereka bagi Injil. Dengan memahami kebenaran Injil yang orisinil maka seseorang akan melihat kepalsuan yang dikemas oleh kuasa kegelapan di dalam banyak agama dan aliran filsafat. Ia juga akan melihat kepalsuan-kepalsuan ajaran-ajaran atau penyesatan dalam gereja yang tidak sesuai dengan Injil yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Tidak heran, kalau orang seperti ini akan merasa gusar melihat kelicikan orang-orang yang mengaku hamba Tuhan memperdaya dan menipu umat Tuhan. Ia akan cepat mendeteksi kelicikan orang-orang yang mengaku mengenal Tuhan dan menyampaikan kesaksian-kesaksian supranatural yang sebenarnya dusta. Pemahamannya terhadap Injil yang benar akan mendorong seseorang terus menggali kebenaran Injil lebih bersemangat lagi dan berusaha membagikannya kepada orang lain. Seiring dengan bertambahnya pengertiannya terhadap Injil yang orisinil, ia akan berusaha untuk memiliki hidup yang berkualitas seperti yang Tuhan kehendaki dalam berbagai sektor hidupnya. Hatinya akan semakin melekat di Kerajaan Bapa di Sorga. Tentu saja kesalehannya makin menyengat dirasakan oleh orang di sekitarnya. Tidak bisa tidak, injil yang orisinil merubah mind set dan seluruh sikap hidupnya. Mereka menghayati kemusafirannya di dunia ini, bahwa dunia bukanlah rumahnya.
Injil yang orisinil merubah mind set dan seluruh sikap hidup kita dan membuat kita menghayati kemusafiran kita di dunia ini.
Faktanya, banyak orang Kristen tidak memahami Injil yang orisinil sehingga mereka tidak melihat keunggulan kebenaran dalam Injil. Mereka menganggap bahwa semua agama sama atau paling tidak menganggap bahwa perbedaannya sedikit. Mereka tidak akan berani mempertaruhkan hidup mereka bagi Injil. Dengan memahami kebenaran Injil yang orisinil maka seseorang akan melihat kepalsuan yang dikemas oleh kuasa kegelapan di dalam banyak agama dan aliran filsafat. Ia juga akan melihat kepalsuan-kepalsuan ajaran-ajaran atau penyesatan dalam gereja yang tidak sesuai dengan Injil yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Tidak heran, kalau orang seperti ini akan merasa gusar melihat kelicikan orang-orang yang mengaku hamba Tuhan memperdaya dan menipu umat Tuhan. Ia akan cepat mendeteksi kelicikan orang-orang yang mengaku mengenal Tuhan dan menyampaikan kesaksian-kesaksian supranatural yang sebenarnya dusta. Pemahamannya terhadap Injil yang benar akan mendorong seseorang terus menggali kebenaran Injil lebih bersemangat lagi dan berusaha membagikannya kepada orang lain. Seiring dengan bertambahnya pengertiannya terhadap Injil yang orisinil, ia akan berusaha untuk memiliki hidup yang berkualitas seperti yang Tuhan kehendaki dalam berbagai sektor hidupnya. Hatinya akan semakin melekat di Kerajaan Bapa di Sorga. Tentu saja kesalehannya makin menyengat dirasakan oleh orang di sekitarnya. Tidak bisa tidak, injil yang orisinil merubah mind set dan seluruh sikap hidupnya. Mereka menghayati kemusafirannya di dunia ini, bahwa dunia bukanlah rumahnya.
Injil yang orisinil merubah mind set dan seluruh sikap hidup kita dan membuat kita menghayati kemusafiran kita di dunia ini.
No comments:
Post a Comment