Thursday 18 October 2012

Pengertian Umat Pilihan

Apakah seseorang mau menjadi musuh Allah atau menjadi anak Allah tergantung masing-masing individu? Keselamatan adalah usaha Tuhan mengembalikan manusia kepada rancangan semula-Nya. Ini sama dengan rencana Tuhan mengubah anak manusia menjadi anak anak Allah (Yoh. 1:13). Bagi umat pilihan, keselamatan telah disediakan, tetapi apakah seseorang berniat selamat atau tidak tergantung masing-masing individu. Seseorang yang tidak pernah berniat menjadi anak Allah tidak akan pernah menjadi anak Allah. Kalau dalam hal ini Allah intervensi mutlak, maka manusia tidak perlu bertanggung jawab atas kehidupannya, sebab Allah yang menentukan segala sesuatu. Tetapi ternyata Allah Bapa memberikan kebebasan kepada masing-masing individu untuk mengambil sikap, keputusan dan pilihannya sendiri. Berkenaan dengan hal ini, istilah umat pilihan harus dipahami dengan benar. Kalau bangsa Israel disebut sebagai umat pilihan, bukan berarti mereka semua menjadi orang-orang yang pasti akan mewarisi berkat Abraham. Kenyataannya, banyak mereka yang terkutuk dan tidak menjadi umat yang keberkatan (1Kor. 10:1-13). Tuhan tidak sengaja membinasakan sebagian umat pilihan di padang gurun, tetapi kehendak bebas yang memberikan pilihan bebas kepada mereka lah yang menentukan keadaan mereka sendiri. Hal ini paralel dengan kehidupan umat Perjanjian Baru. Itulah sebabnya dikatakan dalam 1 Korintus 10:11, semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.

Orang percaya harus melewati pencobaan-pencobaan untuk membuktikan bahwa mereka memilih untuk menjadi anak-anak Allah. Kalau Firman Tuhan menunjukkan bahwa tidak ada pencobaan yang melebihi kekuatan manusia, itu berarti Allah tidak mengerjakan semua di dalam diri-Nya. Manusia yang harus mengerjakan keselamatannya atas anugerah yang telah diberikan (1Kor. 10:13). Bagi orang yang tidak mendengar Injil, ada kemungkinan untuk masuk dunia yang akan datang kalau mereka berbuat baik, sebab semua dosa telah Tuhan Yesus pikul di kayu salib. Bagi orang yang mendengar Injil, mereka memiliki kemungkinan untuk menjadi sempurna seperti Bapa, suatu kesempatan menjadi anggota keluarga Kerajaan. Untuk penentuan ini tergantung Allah (Mat. 20:23). Ada yang memang tidak pernah menjadi anggota keluarga Allah, tetapi memiliki kemungkinan masuk dunia yang akan datang yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan. Tetapi ada yang memiliki kemungkinan sampai kepada Bapa (Yoh. 14:6), yaitu menjadi anggota keluarga Kerajaan yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.

Allah memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk mengambil sikap, keputusan dan pilihannya, apakah mau menjadi umat pilihan atau tidak.

No comments:

Post a Comment