Sunday 21 October 2012

Menangkap Tuhan

Setiap orang Kristen yang mengerti arti anugerah Tuhan akan terobsesi kuat bagaimana bisa memiliki kehidupan yang berdialog dengan Allah. Hidupnya akan dicurahkan dan dipertaruhkan untuk menemukan Allah yang benar dan sungguh-sungguh mengalami dialog dengan Allah. Ini sebuah pengalaman yang luar biasa. Lebih mulia dan berharga dari segala pengalaman hidup. Tanpa memiliki pengalaman ini berarti seseorang gagal dalam kehidupan ini. Dari hal ini seseorang menemukan Allah sebagai Bapa dan menemukan Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan. Perjalanan hidup ini harus diarahkan sepenuh kepada hal ini. Paulus menyatakan bahwa sama seperti Dia telah menangkap kita, kita juga akan menangkap Dia (Flp. 3:12). Teks aslinya untuk kata menangkap di sini adalah kata lambano (λαμβάνω) yang selain berarti menangkap (to seize), apprehand (menahan), comprehend (memahami) dan juga berarti to make one’s own (membuat untuk dimiliki seseorang). Menangkap Tuhan di sini berarti benar-benar memahami, mengalami dan dimiliki oleh Tuhan. Ayat sebelumnya tertulis bahwa yang dikehendaki Paulus adalah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya (Flp. 3:10).

Orang percaya dipanggil untuk memiliki tanggung jawab “menangkap Tuhan” ini, dalam hal ini Tuhan tidak memaksa. Kalau seseorang menolak tanggung jawab dan panggilan ini, maka ia tidak akan pernah menangkap Tuhan selamanya, berarti tidak akan pernah memiliki Tuhan dan dimiliki-Nya. Kalau seseorang sudah menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan segala potensi untuk memburu banyak hal tetapi tidak memburu Tuhan dengan serius, maka ia akan kehilangan Dia untuk selamanya. Biasanya orang seperti ini tidak memiliki gairah yang cukup untuk menemukan Tuhan. Mereka merasakan kebahagiaan bila kebutuhan jasmaninya terpenuhi. Suasana jiwanya dipengaruhi oleh fasililtas dunia ini. Mereka belum memahami pelayanan bagi Tuhan. Mereka tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budinya. Perlu direnungkan, apakah orang seperti ini pantas dinantikan Tuhan masuk istana-Nya? Tentu tidak. Kalau sekarang ini, mereka kelihatannya mencari Tuhan, sebenarnya mereka tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budi. Mereka tidak mencari Tuhan dengan segenap tenaga. Konyolnya mereka mengharapkan dapat menemukan Tuhan secara maksimal. Harus diingat bahwa harga untuk berubah dan menemukan Tuhan adalah menyerahkan segenap hidup (Flp. 3:7-9). Syarat ini mutlak, supaya dapat memahami kehendak Allah seperti yang Dia kehendaki dan meneladani kehidupan Tuhan Yesus. Inilah yang dimaksud menangkap Tuhan.

Menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan segala potensi untuk banyak hal tetapi tidak memburu Tuhan dengan serius, maka akan kehilangan Dia untuk selamanya.

No comments:

Post a Comment