Setiap orang Kristen yang mengerti arti anugerah Tuhan akan terobsesi
kuat bagaimana bisa memiliki kehidupan yang berdialog dengan Allah.
Hidupnya akan dicurahkan dan dipertaruhkan untuk menemukan Allah yang
benar dan sungguh-sungguh mengalami dialog dengan Allah. Ini sebuah
pengalaman yang luar biasa. Lebih mulia dan berharga dari segala
pengalaman hidup. Tanpa memiliki pengalaman ini berarti seseorang gagal
dalam kehidupan ini. Dari hal ini seseorang menemukan Allah sebagai Bapa
dan menemukan Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan. Perjalanan hidup ini
harus diarahkan sepenuh kepada hal ini. Paulus menyatakan bahwa sama
seperti Dia telah menangkap kita, kita juga akan menangkap Dia (Flp.
3:12). Teks aslinya untuk kata menangkap di sini adalah kata lambano
(λαμβάνω) yang selain berarti menangkap (to seize), apprehand (menahan),
comprehend (memahami) dan juga berarti to make one’s own (membuat untuk
dimiliki seseorang). Menangkap Tuhan di sini berarti benar-benar
memahami, mengalami dan dimiliki oleh Tuhan. Ayat sebelumnya tertulis
bahwa yang dikehendaki Paulus adalah mengenal Dia dan kuasa
kebangkitan-Nya (Flp. 3:10).
Orang percaya dipanggil untuk memiliki tanggung jawab “menangkap Tuhan” ini, dalam hal ini Tuhan tidak memaksa. Kalau seseorang menolak tanggung jawab dan panggilan ini, maka ia tidak akan pernah menangkap Tuhan selamanya, berarti tidak akan pernah memiliki Tuhan dan dimiliki-Nya. Kalau seseorang sudah menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan segala potensi untuk memburu banyak hal tetapi tidak memburu Tuhan dengan serius, maka ia akan kehilangan Dia untuk selamanya. Biasanya orang seperti ini tidak memiliki gairah yang cukup untuk menemukan Tuhan. Mereka merasakan kebahagiaan bila kebutuhan jasmaninya terpenuhi. Suasana jiwanya dipengaruhi oleh fasililtas dunia ini. Mereka belum memahami pelayanan bagi Tuhan. Mereka tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budinya. Perlu direnungkan, apakah orang seperti ini pantas dinantikan Tuhan masuk istana-Nya? Tentu tidak. Kalau sekarang ini, mereka kelihatannya mencari Tuhan, sebenarnya mereka tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budi. Mereka tidak mencari Tuhan dengan segenap tenaga. Konyolnya mereka mengharapkan dapat menemukan Tuhan secara maksimal. Harus diingat bahwa harga untuk berubah dan menemukan Tuhan adalah menyerahkan segenap hidup (Flp. 3:7-9). Syarat ini mutlak, supaya dapat memahami kehendak Allah seperti yang Dia kehendaki dan meneladani kehidupan Tuhan Yesus. Inilah yang dimaksud menangkap Tuhan.
Menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan segala potensi untuk banyak hal tetapi tidak memburu Tuhan dengan serius, maka akan kehilangan Dia untuk selamanya.
Orang percaya dipanggil untuk memiliki tanggung jawab “menangkap Tuhan” ini, dalam hal ini Tuhan tidak memaksa. Kalau seseorang menolak tanggung jawab dan panggilan ini, maka ia tidak akan pernah menangkap Tuhan selamanya, berarti tidak akan pernah memiliki Tuhan dan dimiliki-Nya. Kalau seseorang sudah menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan segala potensi untuk memburu banyak hal tetapi tidak memburu Tuhan dengan serius, maka ia akan kehilangan Dia untuk selamanya. Biasanya orang seperti ini tidak memiliki gairah yang cukup untuk menemukan Tuhan. Mereka merasakan kebahagiaan bila kebutuhan jasmaninya terpenuhi. Suasana jiwanya dipengaruhi oleh fasililtas dunia ini. Mereka belum memahami pelayanan bagi Tuhan. Mereka tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budinya. Perlu direnungkan, apakah orang seperti ini pantas dinantikan Tuhan masuk istana-Nya? Tentu tidak. Kalau sekarang ini, mereka kelihatannya mencari Tuhan, sebenarnya mereka tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budi. Mereka tidak mencari Tuhan dengan segenap tenaga. Konyolnya mereka mengharapkan dapat menemukan Tuhan secara maksimal. Harus diingat bahwa harga untuk berubah dan menemukan Tuhan adalah menyerahkan segenap hidup (Flp. 3:7-9). Syarat ini mutlak, supaya dapat memahami kehendak Allah seperti yang Dia kehendaki dan meneladani kehidupan Tuhan Yesus. Inilah yang dimaksud menangkap Tuhan.
Menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan segala potensi untuk banyak hal tetapi tidak memburu Tuhan dengan serius, maka akan kehilangan Dia untuk selamanya.
No comments:
Post a Comment