Thursday 4 October 2012

Berlatih Dengan Tekun

Untuk menjadi keharuman bagi orang lain di tempat dimana Tuhan menempatkan kita, seorang anak Tuhan harus berlatih dengan keras. Mengapa? Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang sudah rusak, lebih cenderung menjadi serigala bagi sesamanya, egois, gila hormat dan tega melukai. Seseorang harus mengendalikan seluruh hidupnya, dari emosi, nafsu-nafsu dalam dagingnya dan ambisi-ambisi dalam jiwanya. Hal ini harus dilakukan dengan sengaja dan sadar. Pelatihan ini harus menjadi agenda utama dalam kehidupan setiap hari melalui atau di dalam segala peristiwa hidup yang kita alami. Kita harus menyadari bahwa kita belum menjadi keharuman yang sesuai dengan standar-Nya. Paling tidak harus berpikir bahwa keharuman yang kita miliki bisa ditingkatkan kualitasnya. Seberapa keharuman kita menyengat dan memberkati orang lain, itulah prestasi kehidupan yang akan di rasakan hasilnya di kekekalan.

Tanpa pelatihan yang sungguh-sungguh seseorang tidak akan pernah memiliki kehidupan yang berbau harum bagi sesamanya. Memiliki keharuman bukanlah anugerah, artinya tidak dengan sendirinya terwujud dalam kehidupan ini. Tetapi harus diusahakan dengan mengorbankan apapun yang ada pada kita, yaitu setelah kita mengenal anugerah dalam Tuhan Yesus Kristus. Ini merupakan panggilan bagi setiap orang percaya supaya menjadi seperti bintang-bintang yang bercahaya di cakrawala (Flp. 2:15). Perhatian bahwa aib dan noda seseorang bukan hanya terletak pada pelanggaran moral yang bisa dilakukan, tindakan terhadap sesamanya, apakah melukai atau memberkati. Dalam hal ini Tuhan Yesus berfirman, bahwa kita adalah terang dunia dan Tuhan tegas berkata: ”.. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Mat. 5:16). Memuliakan Bapa berarti membuat orang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus dan turut melayani Dia. Kehidupan anak Tuhan seperti ini benar-benar menjadi keharuman. Ketika seseorang berlatih untuk dapat menjadi keharuman bagi kemuliaan nama Tuhan, ia dapat menghayati suasana usaha atau pergumulan mengasihi Tuhan secara konkrit dan benar. Ciri dari seorang yang berkembang keharumannya adalah perasaan cinta kasih kepada sesama yang berkembang. Kehidupan seperti itu adalah kehidupan yang dapat menjadi persembahan yang berbau harum di hadapan Tuhan. Inilah model hidup anak-anak Allah yang membanggakan. Kepada mereka Bapa bisa menyatakan bahwa mereka adalah anak-anak Bapa yang menyukakan hati-Nya atau berkenan kepada-Nya.

Memiliki keharuman bukanlah anugerah, tetapi harus diusahakan dengan mengorbankan apapun yang ada pada kita.

No comments:

Post a Comment