Thursday 13 September 2012

Usaha Untuk Disahkan

Hidup dalam dunia ini adalah sekolah kehidupan, dimana anak-anak Tuhan dididik untuk menjadi cerdas seperti Allah Bapa. Demikianlah ada jenjang atau tingkatan yang berbeda pada setiap anak Tuhan. Alkitab menyebut ada yang sudah dewasa dan yang lain belum. Seperti orang tua di dunia ini mendidik anak-anaknya demikian pula Allah Bapa di Sorga mendidik umat pilihan yang mengasihi Dia. Goal dari pendidikan tersebut adalah agar anak-anak Tuhan memiliki kecerdasan

roh. Kecerdasan roh artinya kemampuan berpikir seperti Allah berpikir. Dengan kemampuan ini seseorang dapat bertindak seperti Allah Bapa. Bertindak seperti Allah bertindak adalah ukuran kesucian Allah Bapa. Inilah yang dimaksud oleh Tuhan Yesus sempurna seperti Allah Bapa. Hal ini merupakan proses legalitas sebagai anak-anak Allah agar kita menjadi anak yang sah atau pangeran-pangeran Kerajaan Allah (Yun. Huios; υἱοί). Kalau seseorang tidak dididik atau menolak didikan Allah maka ia menjadi anak yang tidak sah atau anak yang tidak legal bagi Allah (Yun. nothos; νόθος). Tentu mereka tidak akan pernah menjadi anak-anak Allah selama-lamanya. Mereka bukan bangsawan Sorgawi. Dalam hal ini setiap orang percaya memasuki perlombaan. Inilah yang dimaksud dengan perlombaan yang diwajibkan (Ibr. 12:1).

Paulus menunjukkan pergumulan ini dengan berbagai pernyataan, seperti seorang yang ada dalam gelanggang lari (1 Kor. 9:24-27), usaha untuk menangkap atau mencapai kesempurnaan, sama seperti Tuhan telah menangkapnya dan lain sebagainya (Flp. 3:12). Ini berarti ada yang lulus dan yang gagal, ada yang berhasil menangkap dan ada yang tidak berhasil menangkap. Kita mengerti mengapa Tuhan Yesus menyatakan bahwa banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang terpilih (Mat. 22:14). Tuhan memberi mandat untuk memuridkan manusia. Dengan demikian tidak semua murid bisa naik kelas atau lulus. Lebih jelas lagi mengapa Tuhan Yesus menyatakan bahwa hanya yang menang yang akan menerima mahkota kehidupan dan didudukkan bersama dengan Dia dalam kemuliaan-Nya (Why. 2:7,11,17,24,25; 3:5,12,21). Lebih tegas lagi bahwa yang menang adalah mereka yang akan menjadi anak-anak Allah (Why. 21:7). Ini berarti tidak mudah seseorang dapat menjadi anak-anak Allah yang diakui sah sebagai anak-Nya. Perjalanan hidup di dunia merupakan pergumulan untuk memperoleh pengesahan sebagai anak oleh Allah Bapa di Sorga. Hal ini jelas tidak otomatis terjadi ketika seseorang menjadi orang Kristen. Jadi, banyak orang hari ini yang merasa dan mengaku anak Tuhan, padahal belum tentu ia diakui secara benar dan sah (2 Kor. 6:17-18).

Perjalanan hidup di dunia merupakan pergumulan untuk memperoleh pengesahan sebagai anak-anak Allah yang sah.

No comments:

Post a Comment