Friday 7 September 2012

Harus Lebih Unggul

Dalam berbagai aliran agama dan filosofi kita temukan banyak orang berupaya untuk mengolah batin supaya memiliki hidup yang berkualitas. Mereka berusaha dengan sekuat tenaga untuk itu, dan kenyataannya mereka bisa mencapai pengalaman-pengalaman batiniah yang baik sampai memukau manusia lain. Beberapa filosofinya tersebut antara lain: berusaha berlaku sejujur-jujurnya dalam segala hal, berusaha menolong sesama yang berkekurangan, beramal, berusaha tulus kepada semua orang dan rendah hati, menjaga perkataan, kesetiaan memegang janji, berusaha hidup bersahaja, tidak menikah demi supaya menjaga kesucian, mengalah terhadap orang-orang yang memusuhinya, tidak membunuh mahkluk hidup, berpuasa untuk menyucikan jiwa, berusaha berpikir bersih, berusaha tidak terikat dengan dunia ini, mereka sengaja hidup dalam kemiskinan dan lain sebagainya. Usaha-usaha tersebut bisa dikatakan mengelola batin, juga disebut pertarakan. Walaupun tidak semua benar, tetapi sebagian besar filosofi itu membuat mereka memiliki hidup yang berkualitas lebih dari pada mereka yang tidak mengolah batin.

Di lain pihak banyak orang Kristen yang meyakini dan merasa bahwa keselamatan karena anugerah, bukan karena perbuatan baik, maka tidak ada usaha yang serius untuk mengolah batin. Sehingga mereka tidak pernah mengenal bagaimana bergumul untuk memiliki batin yang benar. Sebagai akibatnya, terdapat fakta banyak orang Kristen yang kualitas moralnya jauh lebih rendah dari orang non Kristen. Tetapi mereka merasa bahwa itu bukan masalah sama sekali sebab menurut mereka keselamatan bukan karena perbuatan baik. Betapa bodohnya pikiran ini. Memang keselamatan bukan karena perbuatan baik, tetapi kalau seseorang masuk dalam proses keselamatan, maka ia harus bertumbuh dalam kualitas diri yang mengungguli manusia lain. Memahami kebenaran Allah adalah hal yang mutlak, tetapi sementara belajar kebenaran Firman, kita harus berusaha memiliki sikap batiniah yang baik. Sulitlah diajar untuk mengelola batin kalau seseorang belum melangkah untuk berusaha memahami. Ketika seseorang berusaha untuk memiliki sikap batiniah yang baik maka ia baru mengerti pergumulan mengelola batin itu. Selanjutnya Roh Kudus akan menuntunnya. Perjalanan membangun sikap batiniah yang sempurna ini adalah perjalanan panjang yang tidak pernah berhenti sampai mati. Jadi, hendaknya seseorang tidak merasa sudah puas dengan level yang sudah dicapai. Dan jangan putus asa bila mengalami pengalaman jatuh bangun dan sulitnya membangun sikap batiniah yang baik (Yoh. 16:13).

Seseorang masuk dalam proses keselamatan, maka ia harus bertumbuh dalam kualitas batin yang mengungguli manusia lain.

No comments:

Post a Comment