Kalau seseorang percaya kepada Tuhan Yesus, maka ia harus percaya apa
yang dikatakan-Nya, bukan sekedar percaya kepada status-Nya. Selama ini
orang merasa sudah percaya kepada Tuhan Yesus, karena percaya status-Nya
sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Harus dipersoalkan kalau seseorang
percaya bahwa Ia Tuhan dan Juru Selamat, apa reaksinya terhadap status
tersebut. Sama seperti kalau seseorang percaya satu sosok adalah orang
tuanya, maka ia harus memperlakukannya sebagai orang tua. Orang tua
bukan hanya dituntut untuk memenuhi kebutuhan anak, tetapi anak harus
mendengar nasihatnya dan menerima tuntunannya. Dengan mendengar nasihat
dan menerima tuntunan tersebut, maka seorang anak akan menjadi anak baik
atau anak yang benar atau anak yang sah (Ibr. 12:5-9).
Oleh sebab itu seorang yang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus, maka ia harus mengenal Dia dengan benar dan mendengar suara-Nya atau mendengar pengajaran-Nya. Percaya kepada Tuhan Yesus berarti harus mengikut jejak-Nya atau harus hidup sesuai dengan tuntunan-Nya. Tuntunan-Nya itulah Injil. Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus harus mengerti isi Injil dan mengenakannya dalam hidup. Seseorang tidak bisa mengatakan dirinya mengenal Tuhan Yesus tanpa mengenal Injil-Nya. Dengan memahami Injil-Nya seseorang akan mengenal dengan benar siapa Dia. Dengan mendengar Injil-Nya atau mengenal Tuhan Yesus, seseorang akan menyadari dan sungguh-sungguh merasa bahwa dirinya sakit. Bahwa keadaannya berbahaya. Inilah awal dari pertobatan. Seseorang tidak akan bertobat dengan benar kalau tidak menyadari keadaannya dengan benar. Seseorang yang menyadari dirinya sakit adalah orang yang sadar bahwa selama ini ia mengenakan kodrat manusia yang akan membawanya kepada kebinasaan. Merasa miskin di hadapan Tuhan (Mat. 5:3) dan merasa bahwa dirinya sakit ini merupakan awal dari kesembuhan (Mat. 9:12). Selanjutnya kalau seseorang merasa dan menyadari dirinya sakit, maka ia berusaha untuk berobat guna menerima kesembuhan. Usaha berobat ini adalah usaha untuk memperbaharui pikiran dengan kebenaran Firman Tuhan. Untuk itulah ia membutuhkan makanan rohani yaitu Firman Tuhan (Mat. 4:4).
Gereja harus memenuhi panggilan yang Tuhan berikan yaitu memberi makan domba-domba-Nya. Tetapi kalau jemaat hanya diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan jasmani ia tidak menyadari sakit yang dialaminya, sebab ia hanya memahami sakit jasmani, sakit ekonomi dan sakit-sakit lain yang sebenarnya harus diselesaikan dengan tanggung jawab dirinya sendiri dan Tuhan pasti menolong.
Mengaku percaya kepada Tuhan Yesus berarti harus hidup sebagaimana Dia hidup, kurang dari itu berarti belum percaya.
Oleh sebab itu seorang yang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus, maka ia harus mengenal Dia dengan benar dan mendengar suara-Nya atau mendengar pengajaran-Nya. Percaya kepada Tuhan Yesus berarti harus mengikut jejak-Nya atau harus hidup sesuai dengan tuntunan-Nya. Tuntunan-Nya itulah Injil. Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus harus mengerti isi Injil dan mengenakannya dalam hidup. Seseorang tidak bisa mengatakan dirinya mengenal Tuhan Yesus tanpa mengenal Injil-Nya. Dengan memahami Injil-Nya seseorang akan mengenal dengan benar siapa Dia. Dengan mendengar Injil-Nya atau mengenal Tuhan Yesus, seseorang akan menyadari dan sungguh-sungguh merasa bahwa dirinya sakit. Bahwa keadaannya berbahaya. Inilah awal dari pertobatan. Seseorang tidak akan bertobat dengan benar kalau tidak menyadari keadaannya dengan benar. Seseorang yang menyadari dirinya sakit adalah orang yang sadar bahwa selama ini ia mengenakan kodrat manusia yang akan membawanya kepada kebinasaan. Merasa miskin di hadapan Tuhan (Mat. 5:3) dan merasa bahwa dirinya sakit ini merupakan awal dari kesembuhan (Mat. 9:12). Selanjutnya kalau seseorang merasa dan menyadari dirinya sakit, maka ia berusaha untuk berobat guna menerima kesembuhan. Usaha berobat ini adalah usaha untuk memperbaharui pikiran dengan kebenaran Firman Tuhan. Untuk itulah ia membutuhkan makanan rohani yaitu Firman Tuhan (Mat. 4:4).
Gereja harus memenuhi panggilan yang Tuhan berikan yaitu memberi makan domba-domba-Nya. Tetapi kalau jemaat hanya diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan jasmani ia tidak menyadari sakit yang dialaminya, sebab ia hanya memahami sakit jasmani, sakit ekonomi dan sakit-sakit lain yang sebenarnya harus diselesaikan dengan tanggung jawab dirinya sendiri dan Tuhan pasti menolong.
Mengaku percaya kepada Tuhan Yesus berarti harus hidup sebagaimana Dia hidup, kurang dari itu berarti belum percaya.
No comments:
Post a Comment