Banyak orang tidak mengerti bahwa ada dua jenis kiamat, kiamat secara
umum yaitu kiamatnya dunia dimana sejarah dunia diakhiri, tetapi juga
ada kiamat khusus, yaitu kiamat pribadi dimana seseorang menghembuskan
nafas yang terakhir. Tuhan Yesus menyatakan bahwa kedatangan-Nya seperti
pencuri, ini berarti tidak ada seorang pun manusia yang tahu kapan hari
kedatangan-Nya. Itulah sebabnya setiap orang harus berjaga-jaga. Harus
diingat bahwa hari kiamat bukan hanya hari kedatangan-Nya saja, tetapi
juga ketika seseorang menghembuskan nafas terakhir. Dalam hal ini
umumnya masing-masing orang memiliki hari kiamat yang berbeda. Biasanya
orang hanya melihat kiamat secara umum tetapi tidak memberi perhatian
pada realitas kiamat yang lain. Kuasa kegelapan akan berusaha untuk
menutupi fakta ini agar seseorang tidak memiliki sikap berjaga-jaga.
Inilah yang terjadi dalam kehidupan hampir semua orang, dalam dirinya
mereka berpikir, berhubung hari kiamat (kedatangan Tuhan) masih jauh,
maka ia tidak berjaga-jaga. Ia tidak sadar bahwa ada kiamatnya sendiri
yang bisa menghampirinya setiap saat (Luk. 12:20; 16:22-23). Betapa
mengerikannya kalau seseorang tidak menyadari realita hari kiamatnya.
Baginya kedatangan Tuhan seperti jerat (Luk. 21:34). Hal ini terjadi
atas mereka yang hidup dalam kesenangannya sendiri bukan kesukaan Tuhan.
Jika seseorang selalu ada dalam suasana tidak memiliki sikap
berjaga-jaga seperti ini, maka ia tidak pernah siap pada hari kedatangan
Tuhan dan tidak pernah siap menyongsong hari terakhirnya di bumi
sebelum ia mengembuskan nafas terakhir.
Di lain pihak yang harus diwaspadai Iblis dengan kecerdikkannya membuat seseorang menjadi lemah atau rapuh. Manusia adalah makhluk kompleks. Di dalam dirinya ada jiwa yang tidak sekokoh beton atau sekeras baja. Pada umumnya manusia bisa tidak stabil, ada saat-saat dimana jiwa menjadi lemah. Lemah di sini maksudnya mudah berbuat salah. Dalam 1 Petrus 1:14 disebut sebagai “pada waktu kebodohan”. Dalam teks bahasa Inggris teks ini diterjemahkan in your ignorence. Dalam teks Yunaninya adalah agnoia (ἀγνοίᾳ) yang artinya keadaan yang tidak dapat dimaafkan. Ini menunjuk keadaan bahaya. Pada saat-saat tertentu seseorang ada dalam situasi yang berbahaya. Situasi saat itu adalah situasi yang rentan. Iblis cakap membawa seseorang dalam keadaan bahaya seperti ini. Itu lah sebabnya kita harus serius tidak membawa diri kita kepada bahaya, sebab kita tidak tahu kapan kiamat kita masing-masing. Adalah bijaksana kalau kita berpikir bahwa hari ini adalah hari terakhir kita.
Tidak ada seorangpun yang kebal terhadap hari kiamat, karena itu berjaga-jagalah senantiasa!
Di lain pihak yang harus diwaspadai Iblis dengan kecerdikkannya membuat seseorang menjadi lemah atau rapuh. Manusia adalah makhluk kompleks. Di dalam dirinya ada jiwa yang tidak sekokoh beton atau sekeras baja. Pada umumnya manusia bisa tidak stabil, ada saat-saat dimana jiwa menjadi lemah. Lemah di sini maksudnya mudah berbuat salah. Dalam 1 Petrus 1:14 disebut sebagai “pada waktu kebodohan”. Dalam teks bahasa Inggris teks ini diterjemahkan in your ignorence. Dalam teks Yunaninya adalah agnoia (ἀγνοίᾳ) yang artinya keadaan yang tidak dapat dimaafkan. Ini menunjuk keadaan bahaya. Pada saat-saat tertentu seseorang ada dalam situasi yang berbahaya. Situasi saat itu adalah situasi yang rentan. Iblis cakap membawa seseorang dalam keadaan bahaya seperti ini. Itu lah sebabnya kita harus serius tidak membawa diri kita kepada bahaya, sebab kita tidak tahu kapan kiamat kita masing-masing. Adalah bijaksana kalau kita berpikir bahwa hari ini adalah hari terakhir kita.
Tidak ada seorangpun yang kebal terhadap hari kiamat, karena itu berjaga-jagalah senantiasa!
No comments:
Post a Comment