Friday 21 September 2012

Kelegaan Yang Sejati

Dari kesalahan konsep dalam pikiran seseorang maka seseorang akan membangun konsep Tuhan atau sosok Allah masing-masing. Allah yang dibangun dalam pikirannya tersebut akan menentukan kualitas hidupnya. Dengan “sosok allah” tersebut seseorang berdialog. Mereka merasa sudah mengenal Allah yang benar dan merasa sebagai hamba Allah yang benar. Mereka juga mengaku telah menerima visi-visi dan pesan-pesan dari allah tersebut. Pada hal itu allah palsu. Dengan pikiran kecerdasan roh oleh tuntunan Roh Kudus seseorang bisa mengenali mereka. Tuhan membiarkan keadaan tersebut kalau seseorang tidak mau belajar dengan benar kebenaran Firman Tuhan atau tidak memiliki nurani atau batin yang baik. Dalam hal ini berlaku Firman agar tidak ada Allah lain di hadapan-Nya. Ini juga berarti agar jangan membangun konsep atau pengertian yang salah mengenai Allah. Banyak orang memiliki allah lain yang tidak diajarkan Alkitab. Sebagai buktinya hidup mereka pasti tidak diabdikan kepada Allah yang benar tersebut, tetapi kepada dunia dan segala kekayaan serta keindahannya. Allah sendiri tidak berdaya kalau manusianya tidak berani membayar harga pengetahuan akan Allah yang benar. Harganya adalah “tidak mengumpulkan harta di bumi” (Mat. 6:19-24). Anak-anak Tuhan dan hamba-hamba Tuhan atau pendeta kalau masih mengingini kekayaan dunia, berarti tidak mengenal dan tidak memiliki Allah yang benar dan tidak akan pernah mengenalnya sampai selama-lamanya.

Betapa mengerikan, karena banyak pembicara Kristen di mimbar yang tidak mengajarkan Allah yang benar. Mereka adalah orang-orang yang tidak merasa miskin di hadapan Tuhan (Mat. 5:3). Mereka tidak mau memiliki kelegaan atau perhentian di dalam Tuhan, artinya bersedia tidak lagi memiliki keinginan-keinginan dunia ini (Mat. 11:28-29). Kata kelegaan dalam teks aslinya adalah anapauso (ἀναπαύσω) yang artinya perhentian. Seorang yang mau mengenal Allah haruslah seorang yang bersedia tidak mencintai dunia sama sekali. Percintaan dunia membuat seseorang tidak akan dapat mengerti kebenaran (Mat. 13: 22-23; Luk. 16:11). Tidak mengerti Firman Tuhan berarti salah memahami siapa Allah yang harus disembah dan diperlakukan. Karena kesalahan mengerti ini maka muncullah allah-allah lain di dalam pikiran mereka. Allah yang bisa mereka perlakukan sesuai dengan konsep mereka sendiri. Itu bukanlah Allah yang benar dan bukan Tuhan Yesus yang diajarkan oleh Alkitab. Hal inilah yang menjadi kekuatiran Paulus terhadap jemaat, yaitu adanya orang-orang yang mengajarkan Yesus yang lain (2 Kor. 11:2-4)

Percintaan dunia membuat seseorang tidak akan dapat mengerti kebenaran dengan lengkap

No comments:

Post a Comment