Sunday 23 September 2012

Apakah Kebahagiaan Itu?

Pertanyaan ini sederhana tetapi sangat prinsip, karena hal ini menentukan keselamatan atau nasib kekal seseorang. Pertanyaan tersebut adalah apakah kebahagiaan itu? Biasanya orang memahami kebahagian sebagai perasaan senang, sukacita karena keadaan nyaman, tidak ada ancaman atau karena keinginannya dipuaskan atau tercapai. Inilah diskripsi yang bisa disusun, pada hal kalau jujur mendiskripsikan kata bahagia, bukan sesuatu yang mudah. Sebab bahagia adalah suasana batin yang tidak bisa dibahasakan dengan kalimat, bahkan selengkap apapun kalimat tersebut.

Berbicara mengenai perasaan ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Faktor yang paling dominan adalah filosofi hidup atau cara seseorang memandang hidup. Dalam hal ini filosofi hidup adalah bagaimana seseorang menilai atau menghargai sesuatu. Hal tersebut memberi ukuran atau menjadi landasan berartinya hidup ini. Kalau seseorang memandang bahwa nilai hidup terletak pada kesehatan tubuh, tidak hal lain, maka jika tubuhnya sehat maka hal itu sudah cukup membuat dirinya bahagia dan hidupnya berarti. Kalau nilai hidup yang tertinggi yang dipahami adalah makan kenyang, maka jika perutnya kenyang maka ia sudah bahagia dan merasa hidupnya berarti. Jika nilai hidupnya adalah kehormatan, maka jika ia tidak terhormat, walaupun hartanya banyak ia tidak akan bahagia dan merasa hidupnya tidak berarti. Jika nilai hidupnya adalah seorang kekasih, jika ia dipisahkan maka ia tidak bahagia biarpun dalam materi sangat limpah. Ia akan rela bunuh diri, mengakhiri hidupnya, sebab ia merasa hidupnya tidak bahagia bahkan tidak berarti.

Apa yang membuat diri seseorang berharga, ia akan mengarahkan segala daya dan perhatian kesana. Ia akan mempertaruhkan waktu, tenaga dan pikiran kepada hal tersebut. Seseorang akan mengabdikan segenap hidupnya kepada sesuatu atau seseorang yang membuat ia merasa bahagia. Sesuatu atau seseorang tersebut menjadi berharga seperti nyawanya sendiri bahkan lebih berharga. Dialah sebenarnya kekasih hatinya. Hidup seseorang akan berarti dan merasa lengkap jika ia memiliki apa yang dianggapnya sebagai sumber kebahagiaannya. Sesuatu atau seseorang itu menjadi alasan mengapa ia hidup. Pada umumnya setiap orang digerakkan oleh  suatu sumber kebahagiaan. Jika tidak ada sesuatu yang dianggapnya sebagai sumber kebahagiaan, maka ia tidak memiliki semangat hidup. Ia hanya menjalani hidup ini tanpa tujuan. Orang-orang seperti ini seperti mayat hidup. Hidup tanpa isi, tanpa gairah, tanpa tujuan sebab tanpa kebahagiaan.

Jadikan Kristus sebagai sumber kebahagian kita, maka hidup kita akan menjadi penting dan berharga

No comments:

Post a Comment