Monday 12 November 2012

Yang Perlu Untuk Damai Sejahtera

Dalam kitab Perjanjian Baru jarang sekali dicatat mengenai Tuhan Yesus yang menangis. Tetapi ketika Ia melihat Kota Yerusalem, Ia menangis (Luk. 19:41-42). Mengapa Ia menangisi Yerusalem? Sebab Ia melihat bencana yang akan terjadi atas kota itu oleh karena sikap mereka yang tidak mau mengerti kehendak Allah Bapa. Hal ini menunjukkan kecintaan Tuhan yang sangat mendalam terhadap umat pilihan-Nya. Namun, betapa pun besar kasih Tuhan kepada umat-Nya, Tuhan tidak bisa menghindarkan mereka dari bencana, ketika mereka tidak mau bertobat dan mengerti kehendak-Nya. Dalam hal ini bukan karena Tuhan tidak mampu menolong menghindarkannya dari bencana, tetapi Ia tidak bisa melakukannya berhubung hal itu melanggar prinsip keadilan di dalam diri-Nya. Tuhan telah memberi pilihan bebas kepada masing-masing individu. Konsekuensi dari kehendak untuk memilih ini tidak bisa dibatalkan oleh Tuhan. Kemudian Tuhan menyampaikan suatu pernyataan: “Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu”. Satu hal yang ironi sekali, pernyataan Tuhan ini ditujukan kepada penduduk Yerusalem yang menyambut kehadiran Tuhan dengan sangat meriah di kota mereka (Mat. 21; Yoh. 12). Mereka rela menghamparkan pakaian mereka di jalan dimana keledai yang ditunggangi oleh Tuhan Yesus lewat. Ini menunjukkan penghormatan mereka yang sangat tinggi kepada Tuhan. Di mata Tuhan justru hal itu sia-sia, sebab mereka tidak memahami maksud kedatangan Tuhan Yesus ke dunia.

Hal ini sama artinya bahwa mereka tidak mengerti apa yang perlu untuk damai sejahtera mereka. Pengertian mereka telah menjadi gelap sehingga tidak menangkap maksud anugerah keselamatan yang Tuhan sediakan. Keadaan ini dinyatakan oleh Tuhan Yesus dengan pernyataan: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku (Mat. 15:8). Memang bangsa Israel sedang dalam tekanan yang hebat dari bangsa Roma, mereka membutuhkan pertolongan dari Tuhan untuk dapat membebaskan mereka dari kekuasaan bangsa lain. Mereka sibuk mengingini kemerdekaan secara duniawi. Hal ini telah membutakan mata pengertian mereka terhadap kemerdekaan lain yang Tuhan Yesus perjuangkan. Kemerdekaan yang lebih baik. Inilah yang perlu untuk damai sejahtera mereka. Rupanya tidak ada kesepakatan atau kesamaan pengertian antara orang-orang Israel dengan Tuhan Yesus. Tuhan sudah berkali-kali menjelaskan kepada mereka, tetapi mereka tidak mau mengerti. Akhirnya mereka harus kehilangan kesempatan yang sangat berharga yang tidak pernah mereka temukan kembali.

Damai sejahtera yang bagaimana yang kita harapkan dari Tuhan Yesus?

No comments:

Post a Comment