Jarang orang sungguh-sungguh menyadari betapa hebat kekuatan atau kuasa
sebuah pilihan (the power of choice). Ketika Adam dan Hawa memilih makan
buah yang dilarang di tengah taman Eden, mereka membinasakan dirinya
dan seluruh anak cucunya. Suatu dampak yang pahit dari sebuah pilihan
yang keliru. Ketika Kain mengambil keputusan untuk membunuh Habel, ia
membunuh seperempat penduduk dunia (Kej. 4:1-12). Dilihat dari
prosentasi suatu jumlah yang sangat besar, lebih besar dari jumlah
korban perang dunia. Hal tersebut juga mengakibatkan Kain menjadi
seorang yang terkutuk. Sebaliknya betapa beruntungnya ketika Nuh memilih
untuk mentaati Tuhan untuk membuat bahtera, Abraham keluar dari
Urkasdim walau ia harus mempertaruhkan masa depannya. Kekuatan sebuah
pilihan menentukan masa depan dan kehidupan masing-masing individu.
Nasib bukan di tangan siapa-siapa tetapi di tangan manusia itu sendiri.
Dalam hal ini kehidupan menjadi luar biasa. Tetapi kalau manusia
dipahami sebagai hidup di bawah penentuan takdir, maka hidup menjadi
fatalistis, tidak menarik dan tanpa tantangan. Justru yang membuat hidup
menjadi indah adalah kebebasan manusia menentukan nasibnya. Tentu
kebebasan disini bukan kebebasan tanpa batas, sebab setiap kita pasti
sudah dikurung dalam suatu sangkar tertentu. Misalnya anda seorang pria
Manado lahir dari sebuah keluarga di kota Tomohon. Itu adalah sangkar
yang tidak bisa dihindari. Tetapi apakah ia akhirnya menjadi orang
Manado yang terberkati atau terkutuk? Tergantung diri sendiri.
Tuhan dalam integritas-Nya yang tidak berubah mengawal hukum-Nya dengan kokoh dan tidak bergeser. Kekuatan pilihan akan berakibat baik menyangkut seluruh keberadaan anda di muka bumi ini atau di kekekalan. Anda menjadi orang yang membebani atau orang yang memberkati orang lain tergantung pilihan anda sendiri. Salah satu penyesatan yang sangat kuat berdampak adalah ketika seseorang menunda untuk mengambil keputusan atau berpikir bahwa seluruh keberadaannya sudah ditentukan oleh takdir. Sebuah contoh kekuatan sebuah pilihan adalah kehidupan banyak tokoh-tokoh Alkitab, seperti Abraham, Yusuf, Musa, Daud, Daniel, Sadrach, Mesach, Abednego, Yeremia, murid-murid Tuhan Yesus, Paulus, Timotius dan banyak tokoh lain yang hikayat hidupnya bisa dibaca di dalam Alkitab. Mereka adalah orang-orang yang telah memilih keputusan yang tepat sehingga mereka termasuk orang-orang yang sukses dalam kehidupan. Kalau pada waktu itu mereka salah mengambil keputusan, maka hikayat hidup mereka tidak pernah terukir dengan tinta emas yang menjadi suri-teladan bagi banyak orang.
Kekuatan pilihan akan berakibat baik menyangkut seluruh keberadaan kita di muka bumi ini atau di kekekalan.
Tuhan dalam integritas-Nya yang tidak berubah mengawal hukum-Nya dengan kokoh dan tidak bergeser. Kekuatan pilihan akan berakibat baik menyangkut seluruh keberadaan anda di muka bumi ini atau di kekekalan. Anda menjadi orang yang membebani atau orang yang memberkati orang lain tergantung pilihan anda sendiri. Salah satu penyesatan yang sangat kuat berdampak adalah ketika seseorang menunda untuk mengambil keputusan atau berpikir bahwa seluruh keberadaannya sudah ditentukan oleh takdir. Sebuah contoh kekuatan sebuah pilihan adalah kehidupan banyak tokoh-tokoh Alkitab, seperti Abraham, Yusuf, Musa, Daud, Daniel, Sadrach, Mesach, Abednego, Yeremia, murid-murid Tuhan Yesus, Paulus, Timotius dan banyak tokoh lain yang hikayat hidupnya bisa dibaca di dalam Alkitab. Mereka adalah orang-orang yang telah memilih keputusan yang tepat sehingga mereka termasuk orang-orang yang sukses dalam kehidupan. Kalau pada waktu itu mereka salah mengambil keputusan, maka hikayat hidup mereka tidak pernah terukir dengan tinta emas yang menjadi suri-teladan bagi banyak orang.
Kekuatan pilihan akan berakibat baik menyangkut seluruh keberadaan kita di muka bumi ini atau di kekekalan.
No comments:
Post a Comment