Monday 19 November 2012

Kompleksitas Manusia

Manusia adalah makhluk yang sangat kompleks. Sejatinya bukan hanya berkenaan dengan fisik manusia yang masih menyimpan misteri yang belum terungkap, tetapi juga terlebih lagi keadaan batiniah yang non fisik manusia. Sebagai manusia yang diberi rasio untuk menganalisa, kita harus memahami selengkap mungkin keadaan fisik atau tubuh jasmani agar bisa mengelolanya dengan

baik. Dari ilmu pengetahuan yang sudah ditemukan mengenai tubuh jasmani manusia, kita tahu betapa menakjubkan tubuh manusia dengan metabolismenya. Tuhan mempercayakan ini kepada kita untuk dirawat dengan sebaik-baiknya. Hukum tabur tuai tetap berlaku dengan ketatnya atas keadaan fisik kita, yaitu apa yang kita konsumsi dan perlakukan dengan tubuh ini menentukan keadaannya. Dalam hal ini hendaknya kita tidak menggantikan tanggung jawab mengelola tubuh

jasmani dengan mujizat Tuhan. Seakan-akan mujizat Tuhan bisa diharapkan untuk menopang kesehatan kita tanpa tanggung jawab pribadi. Paralel dengan hal ini, demikian pula dengan manusia rohani atau batiniah yang non fisik. Sebagai manusia yang diberi rasio untuk menganalisa kita harus memahami selengkap mungkin keadaan manusia rohani atau batiniah yang non fisik. Tuhan pasti memberikan kemampuan kepada manusia untuk memahaminya dengan baik sehingga bisa mengelolanya dengan baik pula.

Dari kebenaran Firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab mengenai kehidupan rohani atau batiniah manusia, kita dapat mengerti betapa menakjubkan manusia rohani atau batiniah dengan segala fenomenanya. Dalam hal ini pikiran harus digunakan semaksimal mungkin menggali kebenaran Firman Tuhan untuk memahaminya. Tuhan mempercayakan manusia rohani atau batiniah ini kepada kita untuk dirawat dengan sebaik-baiknya atau tepatnya didewasakan dan disempurnakan. Hukum tabur tuai tetap berlaku atas keadaan rohani atau batiniah, yaitu apa yang kita konsumsi dalam jiwa kita dan perlakuan terhadap manusia batiniah ini akan menentukan keadaannya di kekekalan nanti. Harus diingat bahwa manusia lahiriah adalah sementara tetapi manusia batiniah kita kekal. Hendaknya kita tidak menggantikan tanggung jawab mengelola manusia rohani atau batiniah kita dengan karunia anugerah Tuhan semata-mata, seakan-akan anugerah Tuhan bisa secara otomatis membuat seseorang sempurna atau memiliki manusia batiniah yang baik di mata Tuhan. Firman Tuhan menyatakan bahwa barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu (Gal. 6:8).

Tuhan mempercayakan manusia rohani atau batiniah ini kepada kita untuk didewasakan dan disempurnakan.

No comments:

Post a Comment