Jangan berpikir bahwa nasib atau keadaan kekekalan sudah ditentukan oleh
Allah. Sama seperti keadaan semasa di dunia ditentukan oleh
masing-masing individu, juga keadaan kekal seseorang sangat ditentukan
oleh pilihan masing-masing. Bagaimanapun sulit dibantah bahwa keadaan
hidup manusia di bumi menentukan nasib kekal seseorang. Kalau keadaan
seseorang di bumi ditentukan oleh pilihannya, maka kekekalan juga
ditentukan oleh pilihannya juga. Apakah Anda mau hidup suci atau tidak?
Itu tergantung Saudara. Apakah Anda mau mengenal kebenaran dan berjalan
di dalamnya? itu tergantung Anda juga. Kita perlu memeriksa beberapa
ayat yang bisa mengesankan bahwa setiap orang yang dipanggil Tuhan pasti
selamat atau tidak bisa menolak anugerah-Nya. Dalam Yohanes 6:37-39
Tuhan Yesus berkata: “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang
kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku,
tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah
kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah
diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya
Kubangkitkan pada akhir zaman”.
Dari beberapa ayat ini terdapat kalimat yang mengesankan bahwa setiap orang yang datang kepada Tuhan pasti selamat atau tidak bisa binasa lagi. Benarkah demikian? Mari kita periksa dengan teliti dan jujur satu-persatu.Terdapat dua kata “datang” dalam teks ini dalam bahasa Indonesia, keduanya berbeda. Kata datang pertama dalam teks aslinya heko (ἥκω) yang bisa berarti have arrived (sudah tiba), be present (hadir), to come upon one unexpectedly (datang tanpa diharapkan). Sedangkan kata “datang” yang kedua adalah erchomai (ἔρχομαι), yang bisa berarti to come from one place to another place (datang dari satu tempat ke tempat yang lain), to appear (menampakkan diri), to come being (menjadi), be established (dibangun), become known (dimengerti) dan to follow (mengikut). Pembedaan dua kata datang dalam teks ini memberi pesan yang sangat kuat bahwa tidak semua yang datang (heko) berarti juga mengikut atau berubah keadaannya (erchomai). Teks tersebut menunjukkan bahwa semua yang dihadirkan pada jaman anugerah pasti diperhadapkan kepada salib. Kalau hanya melihat teks bahasa Indonesia atau bahasa lain yang tidak membedakan dua kata “datang” yang berbeda tersebut, maka akan mengesankan bahwa semua orang yang datang kepada Tuhan Yesus dihadirkan oleh Bapa secara otomatis akan selamat. Ini keliru. Keselamatan juga tergantung respon dan tindakan nyata pribadi setiap individu.
Keselamatan juga tergantung respon dan tindakan nyata pribadi setiap individu.
Dari beberapa ayat ini terdapat kalimat yang mengesankan bahwa setiap orang yang datang kepada Tuhan pasti selamat atau tidak bisa binasa lagi. Benarkah demikian? Mari kita periksa dengan teliti dan jujur satu-persatu.Terdapat dua kata “datang” dalam teks ini dalam bahasa Indonesia, keduanya berbeda. Kata datang pertama dalam teks aslinya heko (ἥκω) yang bisa berarti have arrived (sudah tiba), be present (hadir), to come upon one unexpectedly (datang tanpa diharapkan). Sedangkan kata “datang” yang kedua adalah erchomai (ἔρχομαι), yang bisa berarti to come from one place to another place (datang dari satu tempat ke tempat yang lain), to appear (menampakkan diri), to come being (menjadi), be established (dibangun), become known (dimengerti) dan to follow (mengikut). Pembedaan dua kata datang dalam teks ini memberi pesan yang sangat kuat bahwa tidak semua yang datang (heko) berarti juga mengikut atau berubah keadaannya (erchomai). Teks tersebut menunjukkan bahwa semua yang dihadirkan pada jaman anugerah pasti diperhadapkan kepada salib. Kalau hanya melihat teks bahasa Indonesia atau bahasa lain yang tidak membedakan dua kata “datang” yang berbeda tersebut, maka akan mengesankan bahwa semua orang yang datang kepada Tuhan Yesus dihadirkan oleh Bapa secara otomatis akan selamat. Ini keliru. Keselamatan juga tergantung respon dan tindakan nyata pribadi setiap individu.
Keselamatan juga tergantung respon dan tindakan nyata pribadi setiap individu.
No comments:
Post a Comment