Friday 23 November 2012

Tidak Memanjakan Fisik Lahiriah

Kita harus menghayati bahwa tubuh yang kita pakai ini adalah tubuh sementara. Tubuh ini bukanlah kemah permanen (2 Kor. 5:1). Kalau kita sadar dan menghayati bahwa tubuh ini kemah sementara, maka tidak akan mendandani tubuh ini sehingga mengorbankan harta abadi yang seharusnya kita kumpulkan. Memang kenyataannya hampir semua manusia cenderung mengumpulkan harta di bumi dari pada harta di sorga. Tubuh yang dikenakan sekarang ini bukanlah tubuh permanen, oleh sebab itu tidak perlu mempersoalkan apalagi menyesalkan warna kulit, tinggi badan, harmonisasi mata dan hidung atau bentuk wajah kita bahkan cacat atau utuh. Betapa celaka dan malangnya, banyak orang hari ini yang berusaha tampil baik di mata manusia untuk dihargai, dipuji bahkan disanjung. Padahal tubuh ini hanyalah kemah sementara yang jika kehilangan panasnya (meninggal dunia), maka akan segera membusuk. Orang yang sibuk mendandani manusia lahirahnya pasti tidak akan peduli dengan manusia batiniahnya. Orang yang manusia batiniahnya rusak pasti tidak memiliki kepedulian terhadap penderitaan orang lain (Luk. 16:19-31). Harus dicatat, orang Kristen yang belum diperbaharui tidak pernah puas dengan apa yang telah dimilikinya, ia akan selalu menambah apa yang sudah ada, tidak pernah bisa berhenti sampai fisiknya tidak berdaya lagi. Bila sampai titik itu berarti ia tidak pernah menjadi orang yang menyenangkan hati Tuhan.

Perlu dicatat, bahwa dalam aliran kepercayaan, filsafat dan agama lain pun juga terdapat ajaran-ajaran untuk menjauhi keinginan duniawi berkenaan dengan harta dunia. Mereka bisa mencapai level-level yang menakjubkan. Tokoh-tokoh agama mereka bisa hidup dalam kesederhaan bahkan kemiskinan demi untuk mencapai apa yang mereka pandang sebagai kesempurnaan. Bagaimana dengan kita sebagai orang percaya? Tuhan Yesus menunjukkan diri-Nya sebagai teladan yang dalam salah satu pernyataan-Nya menunjuk serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang tetapi dirinya tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya (Mat. 8:20). Paulus juga senada dengan hal ini, menyatakan bahwa asal ada makanan dan pakaian cukup (1 Tim. 6:8). Yohanes menasihati orang percaya dengan pernyataan: Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia… (1 Yoh. 2:15-77). Lebih dari itu, Banyak teks lain yang menunjukkan bahwa orang percaya tidak boleh mengingini dunia dan segala isinya ini.

Orang yang sibuk mendandani manusia lahirahnya pasti tidak akan peduli dengan manusia batiniahnya.

No comments:

Post a Comment