Monday 20 August 2012

Menjadi Sampah Abadi

Ciri dan ukuran kalau seseorang mengasihi Tuhan dengan benar adalah dari dalam dirinya ada gejolak untuk sungguh-sungguh merindukan kesempurnaan seperti yang dikehendaki oleh Allah. Ini merupakan kebutuhan yang lebih penting dan mendesak dari segala kebutuhan. Ini berarti seseorang yang menyatakan mengasihi Tuhan harus mengejar kekudusan seperti kekudusan-Nya atau kesempurnaan Bapa (Mat. 5:48). Hal ini harus merupakan perjuangan yang tiada henti sampai menutup mata. Sebuah perjuangan yang tidak ringan, sebab melibatkan seluruh kehidupannya. Inilah sebenarnya kunci kehidupan terpenting dalam kekristenan. Inilah jalan hidup yang harus dimiliki setiap orang yang sudah diselematkan.

Orang-orang yang mengasihi Tuhan memiliki hati yang takut akan Tuhan. Tentu takut karena mengasihi dan menghormati Tuhan. Oleh sebab itu yang harus paling dipersoalkan dalam hidup orang percaya setiap hari adalah, apakah kita benar-benar mau tunduk kepada Tuhan. Ketertundukan di sini diukur dari seberapa kita bersedia melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah Bapa. Seseorang tidak bisa dikatakan menghormati bila tidak melakukan keinginan pribadi yang kepadanya dirinya tunduk. Dalam ketertundukan tersebut seseorang rela melepaskan segala sesuatu

demi kepentingan-Nya. Ia akan bersungguh-sungguh serius bergumul untuk menemukan tempat di mana ia dapat mengabdi dan melayani Tuhan. Ia juga akan dapat memahami apa yang dianggapnya sebagai kepentingan-Nya, sebab banyak kegiatan gereja yang dianggap sebagai kepentingan Tuhan padahal kepentingan pribadi manusia.

Perlu diingatkan, bahwa setiap orang diciptakan Tuhan dengan keadaan yang sangat khusus. Allah merancang dengan teliti dan memberikan kecerdasan-Nya yang sempurna agar kita melakukan kehendak-Nya. Jadi, setiap orang di dalam hidupnya pasti mengandung, memuat atau memikul rencana Allah yang besar. Kalau Tuhan tidak memakai seseorang sebagai alat-Nya sebab ia tidak pantas untuk itu, berarti ia menjadikan dirinya sampah abadi. Seorang yang tidak melayani Tuhan berarti tidak tunduk kepada-Nya. Melayani Tuhan bukan berarti aktif di gereja, tetapi menjadi berkat bagi orang di sekitarnya. Menjadi berkat artinya melalui hidup seorang anak Tuhan, orang lain bertumbuh dalam Tuhan dan diselamatkan. Untuk ini harus ada sesuatu yang dilakukan di bawah komando-Nya. Untuk menangkap komando Tuhan, seseorang harus mengerti kebenaran Firman Tuhan agar memiliki kepekaan terhadap kehendak Allah.

Memperjuangkan rencana Allah harus dilakukan tiada henti, sampai waktu yang akan menghentikannya.

No comments:

Post a Comment