Sunday 12 August 2012

Hedone

Pada akhirnya Tuhan akan memperkarakan gairah apa yang ada pada setiap individu. Dari gairah tesebut akan terbukti seseorang berkiblat kepada siapa. Orang-orang yang memiliki banyak keinginan untuk memuaskan hawa nafsu adalah orang-orang yang berkiblat kepada dunia. Mereka menjadikan dirinya musuh Allah (Yak. 4:4). Kata kesenangan dalam teks asli dari Yakobus 4:1-3 adalah hedone (ἡδονή) yang artinya pleasure (kesenangan), enjoyment in an unfavorable sense (kesenangan atau kepuasan yang merugikan) (Luk. 8:14; Tit. 3:3; 2 Pet. 2:13). Kata hedone ini dalam Alkitab bahasa Indonesia, diterjemahkan dengan hawa nafsu. Dalam hal ini, ada hawa nafsu, atau kesenangan yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Kata mengingini (Yak. 4:2) dalam teks aslinya adalah epithumia (ἐπιθυμέω) atau lust yang artinya keinginan yang kuat atau sangat mengingini (covet, craved, longing, desire). Kalau mau jujur, setiap orang bisa memeriksa, apakah dirinya kekasih Tuhan atau musuh Tuhan? Perlu kita memeriksa, gairah apa yang paling kuat dan mendesak dalam jiwa kita. Gairah itu adalah nyawa dari seseorang. Bagaimana warna nyawa seseorang tergantung dari apa yang disiramkan atasnya. Itulah sebabnya dalam Amsal 4:23, agar hati dijaga dengan segala kewaspadaan. Kata hati adalah leb (בֵל) yang juga berarti inner man (manusia batiniah), mind (pikiran), will (kehendak), heart (hati). Dalam hal ini betapa kita harus merawat manusia batiniah kita dengan seksama. Warna gairah seseorang tidak bisa dibangun dalam satu hari. Warna, kualitas atau isi gairah seseorang dibangun melalui tahun-tahun yang panjang. Adalah kecerobohan kalau seseorang tidak mengisi jiwanya dengan Firman yang keluar dari mulut Allah.

Dalam Matius 4:4 satu aspek hendak menunjukkan bahwa makanan jiwa seseorang haruslah Firman yang keluar dari mulut Allah, tetapi aspek lain harus diwaspadai bahwa ada “firman” yang keluar dari mulut yang lain. Seseorang tidak bisa bersikap pasif. Kalau bukan Firman yang keluar dari mulut Allah, ada firman yang keluar dari mulut iblis. Inilah yang menciptakan gairah, dan gairah mengarahkan manusia menjadi kekasih Allah atau musuh Allah (Yak. 4:4). Kalau seseorang mendengar Firman yang keluar dari mulut Allah, kesenangannya adalah Tuhan (kesenangan yang menguntungkan) tetapi kalau dunia yang mengisi bejana hatinya maka kesenangannya adalah kesenangan yang membinasakan. Setiap orang akan dibawa kepada dua kemungkinan apakah gairahnya makin kuat ke arah Tuhan atau ke dunia. Oleh sebab itu setiap kita harus memperhatikan, gairah apakah yang paling banyak mengisi jiwa kita?

Memahami kebenaran Firman Tuhan, meningkatkan gairah untuk dekat kepada Allah.

No comments:

Post a Comment