Sunday 26 August 2012

Gabah

Mengapa Lusifer memberontak? Selain karena ia tidak mau diatur atau dibawahi oleh Tuhan, ia juga ingin menjadi sosok yang terhormat dengan cara dan model yang salah. Hal ini nyata dalam pernyataannya bahwa ia mau mengatasi atau melampaui segala bintang, bahkan mau melampaui Yang Maha Tinggi (Yes. 14:13-14). Allah berkata tegas kepadanya bahwa dia sombong (Yeh. 28:17). Teks aslinya kata sombong terjemahan dari kata gabah (הַּבָגּ) yang artinya to be high, exalted (meninggikan diri atau memuja diri sendiri). Kita menemukan kebenaran bahwa kesombongan adalah ketika makhluk ciptaan keluar dari batas-batas yang ditentukan bagi dirinya. Ini sama dengan apa yang dikatakan dalam surat Yudas 1:6, bahwa malaikat-malaikat tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka. Dalam teks aslinya adalah anggelou te tous mee teereesantas teen heaton arkhen (ἀγγέλους τε τοὺς μὴ τηρήσαντας τὴν ἑαυτῶν ἀρχὴν). Kalimat batas-batas kekuasaan terjemahan dari teen heauton arkheen yang berarti their own domain atau the first estate (pada permulaannya). Hal ini menunjuk kepada maksud tujuan malaikat diciptakan. Lusifer yang memberontak menghasut mereka untuk tidak tetap pada maksud mereka diciptakan oleh Allah. Mereka mau memperoleh lebih dari kehormatan yang telah mereka miliki. Mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk ciptaan yang harus menempatkan diri sebagai pelayan yang mengabdi. Mereka meninggalkan wilayah yang seharusnya mereka tetap berada, yaitu melayani Allah Bapa. Mereka mengikuti Lusifer yang memberontak keluar dari batas-batas yang ditentukan bagi dirinya (Yud. 1:6).

Inilah sepak terjang Lusifer yang jatuh yang menyesatkan malaikat-malaikat, Lusifer keluar dari panggilannya, yaitu melayani Allah Bapa di tempat di mana ia harus berada. Ini bukan hanya menunjuk tempat atau lokasi tetapi hierarki. Lusifer menyangkali status dan kedudukannya dan mengingini kedudukan yang pantas hanya dimiliki bagi Tuhan. Sejatinya hal ini juga dilakukan oleh manusia. Manusia lupa bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan yang harus menemukan tempatnya untuk melayani Tuhan. Tetapi banyak manusia telah memilih untuk hidup tidak dibawahi oleh Allah, suka-suka sendiri dan mengumbar semua keinginan serta menikmati segala kesenangan tanpa memperdulikan rencana Tuhan dalam hidupnya. Mereka tidak menyadari hal ini, sebab mereka tidak tahu. Itulah sebabnya Tuhan Yesus memberitakan Injil-Nya untuk mengembalikan manusia kepada maksud tujuan dirinya diciptakan. Itulah keselamatan sebenarnya. Berbeda dari hal ini berarti Injil palsu dari si jahat.

Injil Allah diberitakan untuk mengembalikan manusia pada hakekat penciptaan mula-mula.

No comments:

Post a Comment