Sunday 12 August 2012

Memperhatikan Jejak-Nya

Tujuan hidup orang kristen adalah menjadi anak-anak Allah yang berkapasitas berpikir dan bertindak seperti Allah Bapa. Mereka yang memiliki keberanian memasuki kehidupan cara demikian adalah manusia yang berkualitas tinggi. Allah Bapa menghendaki kita memiliki kehidupan yang berkualitas tinggi atau hidup dalam kelimpahan (Yoh. 10:10). Sebelum Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang percaya harus sempurna seperti Bapa, Tuhan Yesus menunjukkan salah satu tindakan Allah Bapa; bahwa Allah Bapa memiliki hakekat berbuat baik kepada semua manusia tanpa perbedaan. Anak-anak Allah dianjurkan juga mengasihi semua orang termasuk orang-orang yang memusuhinya (Mat. 5:44-47). Ini berarti orang percaya harus diperhadapkan kepada dunia ini dengan segala macam manusia yang ada di dalamnya. Bagi orang percaya tidak perlu atau bahkan tidak boleh meninggalkan keramaian dunia. Justru di tengah-tengah pergumulan hidup, orang percaya diajar untuk mengenakan pribadi Allah Bapa. Melalui segala pergumulan hidup, anak-anak Allah mengasah kecerdasan Ilahi, yaitu bertindak seperti Allah Bapa. Kalau orang percaya tidak menghadapi berbagai masalah kehidupan di dunia, maka ia kehilangan kesempatan mengasah kecerdasan rohnya. Justru sekolah kehidupan bisa berlangsung di tengah-tengah masalah hidup yang berkecamuk. Supaya bisa menjadi anak-anak Allah, Allah Bapa memberikan kuasa. Kuasa yang diberikan berdaya guna tidak terbatas, tetapi akan menjadi sia-sia kalau tidak diresponi secara benar.

Kuasa kegelapan berusaha membuat manusia sibuk dengan banyak hal sehingga mengabaikan anugerah ini. Itulah sebabnya banyak orang Kristen diberi kesempatan bertumbuh melalui segala peristiwa kehidupan yang terjadi tetapi malah menjadi rusak (Ro. 8:28). Mereka tidak menanggapi peristiwa-peristiwa dalam kehidupannya dengan sikap yang benar. Dalam segala perkara Allah bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia. Ini berarti melalui segala hal jejak Tuhan akan sangat kelihatan. Jejak Tuhan itulah suara Tuhan dan kecerdasan-Nya yang harus ditangkap atau dimengerti. Mengerti jejak Tuhan berarti belajar kecerdasan-Nya. Dipandu oleh kebenaran Firman Tuhan, seseorang dapat membuka rahasia-rahasia pengenalan akan pribadi Allah. Sayang apa yang disediakan oleh Tuhan melalui segala kejadian hidup sering tidak dihargai. Pada hal peristiwa-peristiwa kehidupan dapat menjadi sarana umat berdialog dengan Allah. Allah Bapa selalu berbicara kepada umat di dalam dan melalui segala peristiwa. Untuk itu, kita mulai sekarang harus dengan teliti memperhatikan jejak-Nya.

Telinga yang peka terhadap firman-Nya, menyingkapkan rahasia pengenalan kepada Allah.

No comments:

Post a Comment