Karena Tuhan tinggal di dalam kita melalui Roh-Nya, maka percakapan
dengan Tuhan tidak dibatasi ruang dan waktu. Di mana kita ada, Tuhan
juga berada. Ia selalu beserta di dalam kita. Sebuah perjumpaan tiada
henti, sebuah hubungan interaksi yang tiada putus. Di sinilah letak
nafas kehidupan orang percaya. Benarlah apa yang pernah kita dengar,
bahwa doa adalah nafas rohani. Doa bukan hanya kegiatan pada waktu kita
berlutut atau melipat tangan mengucapkan kalimat doa, tetapi percakapan
setiap waktu di manapun kita berada dan kapan saja. Dengan demikian kita
bisa mengeluarkan CO2 dosa dan menghirup O2 kebenaran dan kehadiran
Tuhan. Kehidupan seperti ini tentu akan jauh dari perbuatan yang salah.
Inilah langkah untuk memiliki kehidupan yang tidak bercacat dan bercela
di hadapan Tuhan. Kehidupan yang dipersembahkan bagi Tuhan untuk
kemuliaan-Nya. Tentu kehidupan seperti ini sungguh-sungguh dapat
menyukakan hati Allah Bapa, dan kita sendiri sebagai orang percaya.
Inilah mahalnya nilai sebuah kehidupan. Sebuah kehidupan yang
benar-benar sangat eksklusif. Bernilai sangat tinggi.
Pengalaman ini haruslah menjadi pengalaman yang dipandang sebagai hal biasa, sebagai kehidupan wajar dan natural anak-anak Allah yang ideal. Tetapi harus diakui untuk mencapai yang wajar dan normal ini seorang Kristen harus berjuang mati-matian tanpa batas, artinya apapun yang ada pada orang percaya harus dipertaruhkan demi mencapai tujuan tersebut. Sayangnya, sedikit sekali orang Kristen yang mau melakukan hal ini. Pada umumnya merasa sudah puas dengan kehidupan kekristenannya yang biasa-biasa saja. Padahal kekristenan yang biasa-biasa adalah kekristenan yang “luar biasa” atau yang invalid atau cacat. Itu jauh dari standar yang dikehendaki oleh Allah.
Jadi memang, pokok bahasan dialog dengan Tuhan adalah pemberitaan Firman Tuhan yang ditujukan hanya kepada orang-orang Kristen yang sudah keluar dari pola hidup kekristenannya yang oportunis dan manipulatif (tidak memanfaatkan Tuhan demi berkat-Nya, tetapi demi Tuhan sendiri). Ini adalah orang-orang Kristen yang mau mengerti kehendak Tuhan untuk dilakukan, yang sungguh-sungguh dengan segenap hati mau mengabdi kepada Tuhan. Bukan orang Kristen yang hanya berusaha menggunakan Tuhan untuk kepentingannya sendiri. Dialog dengan Tuhan merupakan persoalan yang digumuli oleh orang-orang Kristen yang mau mengerti kehendak Tuhan dan melakukannya, selanjutnya mau bergumul bagaimana mengabdi kepada Tuhan. Ini adalah orang-orang Kristen yang dewasa.
Jangan merasa cepat puas dan cukup untuk kehidupan rohani Anda, berikanlah rasa kurang agar selalu dipuaskan dan dicukupkan.
Pengalaman ini haruslah menjadi pengalaman yang dipandang sebagai hal biasa, sebagai kehidupan wajar dan natural anak-anak Allah yang ideal. Tetapi harus diakui untuk mencapai yang wajar dan normal ini seorang Kristen harus berjuang mati-matian tanpa batas, artinya apapun yang ada pada orang percaya harus dipertaruhkan demi mencapai tujuan tersebut. Sayangnya, sedikit sekali orang Kristen yang mau melakukan hal ini. Pada umumnya merasa sudah puas dengan kehidupan kekristenannya yang biasa-biasa saja. Padahal kekristenan yang biasa-biasa adalah kekristenan yang “luar biasa” atau yang invalid atau cacat. Itu jauh dari standar yang dikehendaki oleh Allah.
Jadi memang, pokok bahasan dialog dengan Tuhan adalah pemberitaan Firman Tuhan yang ditujukan hanya kepada orang-orang Kristen yang sudah keluar dari pola hidup kekristenannya yang oportunis dan manipulatif (tidak memanfaatkan Tuhan demi berkat-Nya, tetapi demi Tuhan sendiri). Ini adalah orang-orang Kristen yang mau mengerti kehendak Tuhan untuk dilakukan, yang sungguh-sungguh dengan segenap hati mau mengabdi kepada Tuhan. Bukan orang Kristen yang hanya berusaha menggunakan Tuhan untuk kepentingannya sendiri. Dialog dengan Tuhan merupakan persoalan yang digumuli oleh orang-orang Kristen yang mau mengerti kehendak Tuhan dan melakukannya, selanjutnya mau bergumul bagaimana mengabdi kepada Tuhan. Ini adalah orang-orang Kristen yang dewasa.
Jangan merasa cepat puas dan cukup untuk kehidupan rohani Anda, berikanlah rasa kurang agar selalu dipuaskan dan dicukupkan.
No comments:
Post a Comment