Dari pengertian yang benar terhadap Injil yang benar, maka seseorang
akan dengan rela mempersembahkan hidupnya bagi tugas pelayanan sebagai
utusan Kristus. Kelompok ini akan sangat kecil jumlahnya. Sama seperti
kalau hanya mau mengikut Tuhan Yesus karena berbagai alasan seperti pada
jaman Tuhan Yesus, maka berbondong-bondonglah yang datang. Tetapi untuk
berani menyerahkan nyawa dan kehidupan seperti Petrus dan
teman-temannya, sangatlah sedikit jumlahnya. Namun sekarang kita tahu
betapa beruntungnya Petrus dan teman-temannya diperkenan mengawal
pekerjaan-Nya sebagai laskar-laskar Kristus. Pada akhirnya mereka bisa
menikmati hidup dengan cara demikian itu seperti seorang laskar yang
sangat mencintai kerajaan dan rajanya, sampai pada penghayatan bahwa
itulah satu-satunya kehidupan yang bisa dinikmati. Memang kehidupan
seperti ini langka sekali dimiliki oleh seseorang, bahkan tidak sedikit
rohaniwan yang tidak memahami arti pengorbanan hidup sepenuh bagi
Kristus. Pelayanan baginya sebagai sarana untuk menemukan nafkah dan
kehidupan bagi dirinya dan keluarganya. Pada dasarnya mereka adalah
pegawai-pegawai gereja yang merasa berhak diberi “gaji” sebagai upah
dari pekerjaan “pelayanan” gerejani.
Berbeda dengan mereka yang sungguh-sungguh mau menjadi pengikut Kristus. Mereka tidak peduli apakah mereka dianggap sebagai rohaniwan atau tidak. Mereka tidak mempersoalkan jabatan dalam gereja. Mereka sangat mempersoalkan kebenaran yang harus mereka pahami lebih banyak. Biasanya mereka adalah orang-orang yang mengagumi kebenaran Firman dan mempercakapkan tanpa henti. Mereka selalu mencari tempat untuk bisa membela kepentingan pekerjaan Tuhan. Mereka tidak akan perhitungan bagi kepentingan Tuhan, sampai akhirnya nyawa mereka pun akan menjadi taruhannya. Sayang sekali, kelompok ini sangat sedikit jumlahnya, bahkan dari antara mereka yang lulus sekolah Alkitab. Tidak sedikit mereka yang lulus dari sekolah Alkitab pun melayani pekerjaan Tuhan hanya untuk memperoleh “nafkah” di gereja. Karena sedikit sekali bisa diperoleh keteladanan hidup yang sungguh-sungguh sebagai pengikut Kristus, maka tidak banyak orang yang terinspirasi memiliki kehidupan sebagai pejuang-pejuang Kristus yang sejati. Kalau Saudara bisa mendengar kebenaran Injil yang murni dan memiliki kesempatan menemukan serta melihat kehidupan orang yang menjadi pejuang Kristus yang sejati, tetapi Saudara tidak meneladaninya, ini berarti Saudara menyia-nyiakan anugerah yang sangat berharga.
Masuk dan terlibat di dalam pekerjaan-Nya, berarti kita merespon anugerah panggilan-Nya.
Berbeda dengan mereka yang sungguh-sungguh mau menjadi pengikut Kristus. Mereka tidak peduli apakah mereka dianggap sebagai rohaniwan atau tidak. Mereka tidak mempersoalkan jabatan dalam gereja. Mereka sangat mempersoalkan kebenaran yang harus mereka pahami lebih banyak. Biasanya mereka adalah orang-orang yang mengagumi kebenaran Firman dan mempercakapkan tanpa henti. Mereka selalu mencari tempat untuk bisa membela kepentingan pekerjaan Tuhan. Mereka tidak akan perhitungan bagi kepentingan Tuhan, sampai akhirnya nyawa mereka pun akan menjadi taruhannya. Sayang sekali, kelompok ini sangat sedikit jumlahnya, bahkan dari antara mereka yang lulus sekolah Alkitab. Tidak sedikit mereka yang lulus dari sekolah Alkitab pun melayani pekerjaan Tuhan hanya untuk memperoleh “nafkah” di gereja. Karena sedikit sekali bisa diperoleh keteladanan hidup yang sungguh-sungguh sebagai pengikut Kristus, maka tidak banyak orang yang terinspirasi memiliki kehidupan sebagai pejuang-pejuang Kristus yang sejati. Kalau Saudara bisa mendengar kebenaran Injil yang murni dan memiliki kesempatan menemukan serta melihat kehidupan orang yang menjadi pejuang Kristus yang sejati, tetapi Saudara tidak meneladaninya, ini berarti Saudara menyia-nyiakan anugerah yang sangat berharga.
Masuk dan terlibat di dalam pekerjaan-Nya, berarti kita merespon anugerah panggilan-Nya.
No comments:
Post a Comment