Sunday 29 July 2012

Konfirmasi Yang Jelas

Wednesday, 25 July 2012 8:44 AM
Dalam seluruh tindakan kehidupan setiap hari, seseorang harus memiliki pikiran dan perasaan yang searah atau sejalan dengan Tuhan sendiri, sehingga setiap keputusan dan pilihan-pilihannya, tidak menyimpang dari kehendak-Nya. Hal ini harus dianggap sebagai hal yang wajar dan natural sebab, standar kehidupan anak Tuhan adalah melakukan kehendak Allah. Filosofinya adalah: The Lord is my law. Ini berarti seorang anak Tuhan harus benar-benar memiliki kemampuan untuk berpikir dan berperasaan seperti Allah. Namun untuk hal-hal khusus dan istimewa kadang-kadang Tuhan menyampaikan secara istimewa, bisa melalui mimpi atau nubuat. Seperti yang dialami oleh Paulus ketika Tuhan mencegah Paulus ke daerah Asia dan memerintahkan dia untuk ke Makedonia (Kis. 16:6-10). Mengapa Paulus harus mendapat penglihatan langsung, padahal Roh Kudus dan Roh Yesus sudah mencegahnya? Sebab Paulus begitu bersemangat memberitakan Injil, sehingga ia kurang bijaksana atau kurang peka terhadap kehendak Allah.

Pelajaran yang dapat kita petik dari hal ini adalah bahwa kita harus berhati-hati bila hendak melakukan sesuatu atau mengambil keputusan yang memiliki dampak besar bagi diri kita, keluarga, keluarga besar dan serta masyarakat luas. Keputusan kita tidak boleh hanya dilandaskan oleh suara hati semata yang sering digerakkan oleh berbagai penyebab. Segala sesuatu yang kita lakukan harus mendapat konfirmasi yang jelas dari Tuhan. Paulus dalam semangat penginjilannya yang luar biasa menggebu-gebu sampai lupa daerah yang dipatok Tuhan bagi dirinya (2 Kor. 10:13-15). Tidak semua yang kita pandang baik untuk Tuhan sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya.

Dalam pelayanan sering terjadi, seorang pendeta melakukan berbagai kegiatan pelayanan gereja atau pekerjaan Tuhan hanya karena melihat orang lain melakukan. Lebih jahat lagi kalau suatu proyek pelayanan dilakukan karena motif-motif kepentingan pribadi. Kepentingan pribadi itu bisa berupa uang, pujian, sanjungan, harga diri dan lain sebagainya. Tentu saja ia akan menyampaikannya kepada jemaat bahwa apa yang dilakukannya karena visi dari Tuhan. Siapa yang dapat mengetahui bahwa itu berasal dari Tuhan atau tidak? Tentu sangat sulit, sebab bersifat subyektif. Tetapi bagaimanapun seseorang yang berjalan dengan Tuhan memiliki kepekaan, apakah visi itu berasal dari Allah atau tidak. Dengan kecepatan yang sangat tinggi, seorang yang berjalan dengan Tuhan dapat membedakan roh.

Hikmat yang dari Allah akan menyempurnakan setiap keputusan yang kita ambil.

No comments:

Post a Comment