Sebelum Roh Kudus dicurahkan, murid-murid Tuhan Yesus mengikut Tuhan
Yesus dengan motif duniawi. Mereka setia kepada Tuhan Yesus karena
menghendaki keadaan hidup mereka diubah di dunia ini. Ketika ternyata
Tuhan Yesus disalib, maka mereka bermaksud kembali ke profesinya yang
lama. Mereka yang nelayan kembali ke danau (entah bagaimana nasib Matius
si pemungut cukai, apakah bisa kembali pada kedudukannya semula). Yudas
salah satu contoh bahwa selama itu mereka hanya terfokus pada harta
dunia dan kedudukan. Mereka juga pernah bertengkar mengenai kedudukan
(Mrk. 9:34). Sangat besar kemungkinan kerajaan Sorga yang mereka pahami
adalah kerajaan di bumi atau bersifat fisik saat itu juga (Mat. 18:1-2).
Selama mereka mengikut Tuhan Yesus, mereka berharap, jika Tuhan Yesus
menjadi Penguasa di dunia ini mereka menjadi orang-orang yang
berkedudukan tinggi, terhormat dan tentu saja juga kaya. Pikiran mereka
benar-benar duniawi semata-mata. Namun demikian Tuhan Yesus begitu sabar
menggembalakan mereka, karena waktu itu Roh Kudus belum dicurahkan.
Sejak menerima Roh Kudus, murid-murid memiliki pola berpikir yang berbeda. Roh Kudus yang dijanjikan sungguh-sungguh membawa mereka kepada segala kebenaran (Yoh. 16:13). Sejak itu mereka benar-benar menjadi sangat berubah, seakan-akan menjadi manusia lain. Benar-benar berbeda dengan keadaan mereka sebelum dipenuhi Roh Kudus. Mereka baru mengerti maksud utama kedatangan Tuhan Yesus. Mereka tidak lagi mempersoalkan pemenuhan kebutuhan jasmani. Sejak itu nyawa mereka menjadi tidak berharga demi kepentingan Tuhan dan Rajanya. Sulit menemukan hidup keberagamaan seperti yang mereka miliki. Dalam hal ini mereka baru bisa menggenapi apa yang dikatakan Tuhan Yesus, bahwa hidup keberagamaan mereka harus lebih baik dari hidup keberagamaan ahli-ahli torat dan orang farisi (Mat. 5:20). Dengan cara hidup yang mereka miliki, mereka benar-benar menjadi musafir-musafir di dalam dunia ini, meneladani gaya hidup Tuhan Yesus. Perubahan dari pikiran duniawi yang kiblat dan fokusnya ke dunia kepada kerajaan Sorga adalah ciri seorang yang mengalami kelahiran baru. Orang yang lahir baru akan memikirkan perkara-perkara yang di atas bukan yang di bumi (Kol. 3:1-3). Orang-orang seperti ini akan memahami maksud perkataan Tuhan, bahwa umat pilihan harus mengumpulkan harta di Sorga, bukan di bumi. Orang percaya harus memindahkan hati dari bumi ini ke Sorga (Mat. 6:19-21). Maksudnya memindahkan kiblat atau fokus hidup. Pengharapan hidup ditujukan pada Kerajaan Sorga bukan di bumi ini. Bumi bukan tempat yang menjanjikan untuk dihuni.
Perubahan pikiran dan fokus dari duniawi ke kerajaan Sorga adalah ciri orang yang telah lahir baru.
Sejak menerima Roh Kudus, murid-murid memiliki pola berpikir yang berbeda. Roh Kudus yang dijanjikan sungguh-sungguh membawa mereka kepada segala kebenaran (Yoh. 16:13). Sejak itu mereka benar-benar menjadi sangat berubah, seakan-akan menjadi manusia lain. Benar-benar berbeda dengan keadaan mereka sebelum dipenuhi Roh Kudus. Mereka baru mengerti maksud utama kedatangan Tuhan Yesus. Mereka tidak lagi mempersoalkan pemenuhan kebutuhan jasmani. Sejak itu nyawa mereka menjadi tidak berharga demi kepentingan Tuhan dan Rajanya. Sulit menemukan hidup keberagamaan seperti yang mereka miliki. Dalam hal ini mereka baru bisa menggenapi apa yang dikatakan Tuhan Yesus, bahwa hidup keberagamaan mereka harus lebih baik dari hidup keberagamaan ahli-ahli torat dan orang farisi (Mat. 5:20). Dengan cara hidup yang mereka miliki, mereka benar-benar menjadi musafir-musafir di dalam dunia ini, meneladani gaya hidup Tuhan Yesus. Perubahan dari pikiran duniawi yang kiblat dan fokusnya ke dunia kepada kerajaan Sorga adalah ciri seorang yang mengalami kelahiran baru. Orang yang lahir baru akan memikirkan perkara-perkara yang di atas bukan yang di bumi (Kol. 3:1-3). Orang-orang seperti ini akan memahami maksud perkataan Tuhan, bahwa umat pilihan harus mengumpulkan harta di Sorga, bukan di bumi. Orang percaya harus memindahkan hati dari bumi ini ke Sorga (Mat. 6:19-21). Maksudnya memindahkan kiblat atau fokus hidup. Pengharapan hidup ditujukan pada Kerajaan Sorga bukan di bumi ini. Bumi bukan tempat yang menjanjikan untuk dihuni.
Perubahan pikiran dan fokus dari duniawi ke kerajaan Sorga adalah ciri orang yang telah lahir baru.
No comments:
Post a Comment