Tuesday 4 December 2012

Penghalang Kemerdekaan

Bila seseorang masih selalu merasa belum cukup terhadap banyak hal berarti ia belum sungguh-sungguh menemukan perhentian yang benar atau belum berlabuh pada Tuhan. Ibarat kapal ia masih berlayar dan tidak bermaksud berlabuh dan membuang sauh di pelabuhan Tuhan. Kalau ia tidak segera berlabuh maka kapal hidupnya tidak akan pernah bisa dihentikan. Ia akan berada di samudera luas dan angin fasik dunia akan mendorongnya ke arah kegelapan abadi. Oleh sebab itu harus berhati-hati. Kalau masih merasa belum cukup dan puas berkenaan dengan kebutuhan jasmani maka hal itu bisa mengakibatkan seseorang masih bisa “menoleh ke belakang”. Orang-orang seperti ini tidak akan bisa dikendalikan oleh Tuhan sebab dunialah yang masih mengendalikan hidupnya. Harus dicatat, bahwa orang yang masih mengingini dunia ini berarti masih dapat dikendalikan dan diperbudak oleh dunia. Pernyataan ini bisa diangap berlebihan, tetapi sejatinya inilah standar kebenaran yang memerdekakan. Semakin seseorang puas dan merasa cukup berkenaan dengan kebutuhan jasmani, berarti ia akan semakin merdeka. Kemerdekaan tersebut adalah kemerdekaan dari percintaan dunia.

Tuhan Yesus mengundang manusia yang letih lesu dan berbeban berat datang kepada-Nya. Letih dan lesu mereka disebabkan masih dibelenggu oleh banyak keinginan. Tuhan memanggil mereka untuk belajar dari-Nya agar memperoleh kelegaan atau perhentian (Yun. anapauso). Ternyata banyak orang Kristen yang datang kepada Tuhan Yesus dengan sikap yang belum benar. Mereka datang bukan untuk berlabuh tetapi mengharapkan “bekal” untuk berlayar ke pelabuhan lain. Inilah orang-orang Kristen yang berurusan dengan Tuhan hanya karena masalah pemenuhan kebutuhan jasmani semata. Malangnya mereka merasa bahwa telah datang kepada Tuhan dengan benar. Mereka tidak memahami maksud tujuan keselamatan diberikan. Keselamatan diberikan agar manusia dikembalikan kepada rancangan Allah semula, yaitu menjadi anak-anak Allah yang melakukan kehendak-Nya. Jadi bukan sekedar menjadi orang baik karena melakukan hukum dan santun di mata manusia. Untuk proyek Ilahi ini seseorang harus mengubah pola berpikirnya yang salah. Bukan sekedar belajar hukum atau ilmu agama. Kalau pola berpikirnya diubah, seseorang tidak boleh terikat oleh berbagai keinginan. Kalau seseorang masih memiliki banyak keinginan dunia, maka ia tidak mengerti kebenaran (Luk. 16:11). Kalau seseorang sudah tidak mengerti kebenaran berarti tidak bisa diselamatkan, sebab ia masih terbelenggu. Hanya kebenaran yang dapat memerdekakan (Yoh. 8:31-32). Jadi penghalang kemerdekaan adalah percintaan dunia.

Tidak ada cara lain untuk mengalami kemerdekaan yang sejati, lepaskan segala milikmu, jangan mencintai dunia ini.

No comments:

Post a Comment