Tuesday 11 December 2012

Karena Mengingini Perubahan Nasib

Betapa sulitnya Tuhan Yesus mencari pengikut dan betapa sulitnya menjadi pengikut Tuhan Yesus pada waktu itu. Tuhan Yesus hadir dalam masyarakat Yahudi yang sangat fanatik terhadap agamanya. Masyarakat pada waktu itu adalah orang-orang Yahudi yang sudah terbiasa dengan sistim keberagamaan yang ketat. Selain itu apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus adalah hal-hal yang sangat bertentangan dengan apa yang diyakini dan dipahami oleh masyarakat Yahudi. Namun demikian masih saja ada orang yang mau mengikut Tuhan Yesus dan meninggalkan segala sesuatu (Mat. 19:27). Mengapa mereka begitu bersemangat mengikut Tuhan Yesus? Jawaban yang paling jujur dan logis adalah bahwa mereka menginginkan kehidupan yang lebih baik dari apa yang mereka telah miliki selama itu.

Murid-murid Tuhan Yesus seperti sebagian besar masyarakat Yahudi menginginkan kemerdekaan dari kekuasaan bangsa asing yang mencengkeram mereka sehingga dapat memperoleh kemakmuran dan kenyamanan hidup. Mereka merindukan suatu kerajaan yang megah dan jaya seperti jaman raja Daud dan Salomo. Itulah yang ada di benak pikiran murid-murid-Nya. Hal ini terbukti dalam berbagai percakapan. Seperti misalnya Petrus yang menghalangi Tuhan Yesus ke Yerusalem, mereka tidak menginginkan Tuhan Yesus mati konyol (Mat. 16:21-23) dan Petrus membawa pedang untuk membela Tuhan Yesus. Anak-anak Zebedius yang menginginkan kedudukan dalam kerajaan Tuhan Yesus (Mat. 20:20-22). Mereka mengikut Tuhan Yesus karena mereka menyaksikan bahwa “guru dari Nazaret” ini hebat. Perhatikan, bagaimana Petrus meninggalkan jalanya dengan serombongan yang lain kerena melihat mujizat, yaitu Tuhan Yesus membuat mereka bisa mendapat ikan dalam jumlah besar dalam sekejap (Luk. 5:1-11). Tidak heran kalau mereka berani meninggalkan segala sesuatu dan menaruh pengharapan mereka kepada sosok yang hebat tersebut. Klimaksnya adalah ketika murid-murid Tuhan Yesus mempertanyakan bilamana Tuhan Yesus akan memulihkan Kerajaan bagi Israel (Kis. 1:6-8). Jadi, selama itu mereka mengikut Tuhan Yesus dengan pengertian yang dangkal, sempit bahkan salah. Tetapi Tuhan memaklumi kebodohan mereka tersebut. Sampai suatu saat mata pengertian mereka dibuka sehingga mereka memahami maksud utama kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia. Perjalanan dari tidak mengerti sampai mengerti ini tidak singkat dan mudah. Tuhan mengajar mereka selama tiga setengah tahun siang dan malam. Rasanya mustahil untuk bisa mengikut Tuhan Yesus sesuai dengan maksud tujuan Ia datang ke dunia. Tetapi bagi manusia memang mustahil tetapi bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Masih ada yang mengikut Tuhan Yesus demi perbaikan nasib, padahal fokus yang benar adalah Langit Baru dan Bumi Baru.

No comments:

Post a Comment