Bagaimana kita bisa memiliki belas kasihan kepada orang lain? Kalau kita
hidup dalam persekutuan dengan Tuhan terus menerus, maka kita akan
menerima impartasi spirit dari Dia. Spirit itulah gairah yang ada pada
diri Anak Allah yang Maha Agung. Inilah gairah anak Allah yang selalu
melihat manusia berdosa dengan mata yang penuh belas kasihan. Dalam 1
Korintus 6:17 tertulis: “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada
Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia”. Pembahasan 1 Korintus 6:12-20
mengenai persekutuan dengan perempuan cabul. Kita bisa mengikatkan diri
dengan Tuhan untuk menikmati Dia. Hal ini akan membuat seseorang
menerima impartasi spirit. Orang yang bisa menikmati Tuhan adalah
orang-orang yang sudah padam terhadap kesukaan dunia. Orang-orang yang
sukacita jiwanya masih ditentukan oleh fasilitas materi dan hiburan
dunia adalah orang-orang yang tidak setia, Alkitab sebut sebagai orang
yang bercabul (Yun. moikhalides; μοιχαλίδες; pejinah). Dengan
demikian orang yang masih mencintai dunia ini tidak bisa mengikatkan
dirinya menjadi satu roh dengan Tuhan. Dengan demikian ia tidak bisa
menerima impartasi spirit, sebagai akibatnya ia tidak akan pernah
memiliki belas kasihan seperti yang Tuhan miliki. Jadi apa pelayanan
pekerjaan Tuhan yang dikerjakan oleh orang-orang seperti ini? Tetapi
faktanya tidak sedikit orang yang masih mencintai dunia ini mengambil
bagian dalam pelayanan. Pelayanannya menjadi bisnis untuk suatu
kepentingan, bukan bagaimana membawa jiwa-jiwa menjadi anak-anak Allah
yang dilayakkan menjadi anggota keluarga Allah, sebab si pelayan
sendiri belum layak menjadi anak-anak Kerajaan Sorga.
Orang-orang yang belum mengikatkan dirinya menjadi satu roh dengan Tuhan belum memiliki api Tuhan dalam dirinya. Api pelayanan yang dimiliki adalah api asing yang pasti belum memuaskan hati Allah. Sekilas pelayan seperti itu bisa melayani Tuhan dengan baik dan bisa dirasakan oleh orang lain sebagai seorang yang berhati baik, tetapi sebenarnya ia belum mengekspresikan perasaan Tuhan. Padahal yang ideal yang dikehendaki oleh Allah adalah melayani Tuhan dengan hati Tuhan. Kalau belum melayani dengan hati Tuhan, masih ada motivasi yang tidak bersih. Kualitas pelayanannya masih rendah dan masih rentan. Bila melayani dengan hati Tuhan maka pelayan Tuhan tersebut akan dibuat memahami rencana-rencana Tuhan secara tepat. Dengan hal itu pekerjaan Tuhan akan bergulir sesuai dengan program Tuhan secara akurat. Jiwa-jiwa benar-benar dipindahkan ke Kerajaan-Nya.
Pelayanan yang menyenangkan hati Tuhan adalah membawa jiwa-jiwa berdosa ke dalam karya keselamatan-Nya.
Orang-orang yang belum mengikatkan dirinya menjadi satu roh dengan Tuhan belum memiliki api Tuhan dalam dirinya. Api pelayanan yang dimiliki adalah api asing yang pasti belum memuaskan hati Allah. Sekilas pelayan seperti itu bisa melayani Tuhan dengan baik dan bisa dirasakan oleh orang lain sebagai seorang yang berhati baik, tetapi sebenarnya ia belum mengekspresikan perasaan Tuhan. Padahal yang ideal yang dikehendaki oleh Allah adalah melayani Tuhan dengan hati Tuhan. Kalau belum melayani dengan hati Tuhan, masih ada motivasi yang tidak bersih. Kualitas pelayanannya masih rendah dan masih rentan. Bila melayani dengan hati Tuhan maka pelayan Tuhan tersebut akan dibuat memahami rencana-rencana Tuhan secara tepat. Dengan hal itu pekerjaan Tuhan akan bergulir sesuai dengan program Tuhan secara akurat. Jiwa-jiwa benar-benar dipindahkan ke Kerajaan-Nya.
Pelayanan yang menyenangkan hati Tuhan adalah membawa jiwa-jiwa berdosa ke dalam karya keselamatan-Nya.
No comments:
Post a Comment