Kita harus percaya bahwa semua yang kita lakukan memiliki dampak kekal.
Bagi orang lain maupun bagi kita. Inilah cara mengumpulkan harta di
sorga, harta abadi kita sendiri dan orang lain. Dengan cara demikian
kita memperkaya diri kita di Kerajaan Allah Bapa dan memperkaya orang
lain. Inilah yang dimaksud Firman Tuhan bahwa Tuhan Yesus yang kaya
menjadi miskin supaya kita yang miskin menjadi kaya (2 Kor. 8:9).
Penderitaan-Nya memperkaya kita. Demikian pula kasih dan pengorbanan
kita bagi orang lain memperkaya mereka. Memperkaya mereka untuk
memperoleh bagian dalam Kerajaan Allah. Kemiskinan yang dialami oleh
Tuhan Yesus bukanlah kemiskinan harta saja tetapi seluruh kemuliaan Ia
tanggalkan. Hanya dengan cara demikian Ia bisa memberikan kemuliaan
bagi kita. Kalau meneliti 2 Korintus dari ayat 1-7, pokok pembicaraan
bukan pada masalah kekayaan jasmani. Bahkan jemaat Korintus dikatakan
miskin dalam harta tetapi kaya dalam kemurahan. Kekayaan yang dimaksud
adalah kaya dalam segala sesuatu, dalam iman, dalam perkataan, dalam
pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasih dan kaya
dalam pelayanan kasih ini (2 Kor. 8:7), Jenis kekayaan ini adalah
kekayaan yang membawa seseorang kepada kemuliaan di dalam Kerajaan-Nya.
Jadi, adalah sangat keliru kalau kekayaan yang dimaksud di sini adalah
harta dunia atau materi.
Kalau kekayaan di teks ini dipahami sebagai kekayaan duniawi maka keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus tidak akan pernah dialami. Fokus mereka menjadi meleset. Seharusnya dengan menerima keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus dan bertumbuh dalam keselamatan, mereka menjadi kaya dalam segala sesuatu, dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasih dan kaya dalam pelayanan kasih. Kekristenan yang benar akan menggiring seseorang kepada kekayaan ini. Sangat disayangkan kalau seseorang memiliki keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus tetapi ternyata tidak memiliki kekayaan ini. Ada sesuatu yang salah dalam hidup kekristenannya. Kesalahan itu terletak pada pemahaman mereka mengenai kekayaan yang salah, sehingga tidak ada usaha untuk berjuang untuk meraih berkat rohani yang tersedia dalam karya keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus. Biasanya mereka memandang keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus sebagai sarana untuk memperoleh pemulihan bagi pemenuhan kebutuhan jasmani semata-mata. Dengan hal ini Injil telah didevaluasi atau merosot nilainya
Keselamatan di dalam Yesus Kristus, lebih berharga dari harta di dunia ini.
Kalau kekayaan di teks ini dipahami sebagai kekayaan duniawi maka keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus tidak akan pernah dialami. Fokus mereka menjadi meleset. Seharusnya dengan menerima keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus dan bertumbuh dalam keselamatan, mereka menjadi kaya dalam segala sesuatu, dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasih dan kaya dalam pelayanan kasih. Kekristenan yang benar akan menggiring seseorang kepada kekayaan ini. Sangat disayangkan kalau seseorang memiliki keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus tetapi ternyata tidak memiliki kekayaan ini. Ada sesuatu yang salah dalam hidup kekristenannya. Kesalahan itu terletak pada pemahaman mereka mengenai kekayaan yang salah, sehingga tidak ada usaha untuk berjuang untuk meraih berkat rohani yang tersedia dalam karya keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus. Biasanya mereka memandang keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus sebagai sarana untuk memperoleh pemulihan bagi pemenuhan kebutuhan jasmani semata-mata. Dengan hal ini Injil telah didevaluasi atau merosot nilainya
Keselamatan di dalam Yesus Kristus, lebih berharga dari harta di dunia ini.
No comments:
Post a Comment