Tuesday 29 May 2012

Diperdaya Oleh Ular

Betapa pentingnya pernyataan Paulus dalam 2 Korintus 11:2-3 yaitu untuk memahami bagaimana Iblis membinasakan umat pilihan. Pikiran menjadi tempat dimana seseorang dikuasai oleh suatu kuasa, apakah Allah atau musuhnya yaitu Lusifer yang jatuh. Dalam kitab Kejadian 3, kita membaca kisah kejatuhan Adam dan Hawa. Pada dasarnya kejatuhan manusia adalah karena mereka tidak berpegang teguh kepada apa yang dikatakan atau diajarkan Tuhan. Mereka mendengar apa yang diajarkan oleh ular dan mengikutinya. Itulah yang dimaksud oleh Paulus bahwa pikiran Hawa disesatkan dari kesetiaan yang sejati kepada Allah Bapa. Hawa terperdaya oleh ular tersebut dengan cara demikian.

Kita tidak tahu berapa lama manusia pertama ini bergumul menghadapi bujukan ular. Pasti pergumulan mereka hebat. Implikasi dari kisah kejatuhan manusia dalam Kejadian 3 sangat penting bagi kita. Pergumulan yang sama juga kita alami sekarang. Iblis berusaha mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang bertentangan dengan pikiran Allah. Oleh sebab itu kita harus senantiasa berjaga-jaga, sebab iblis mengetahui titik lemah kekasih-kekasih Tuhan. Daud tidak bisa dirobohkan Goliat, tetapi ia bisa dirobohkan wanita lemah seperti Betsyeba. Petrus mempercayai bahwa Tuhan Yesus berasal dari Allah (Mat 16:16-17), tetapi beberapa saat kemudian ia dipakai oleh iblis untuk menjegal perjalanan karya keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tegas berkata,”Enyahlah iblis…”. Ternyata di dalam pikiran Petrus ada dua pikiran, pikiran yang benar dan pikiran yang salah. Pikiran yang benar bisa mendatangkan wahyu, marifat dan hikmat Allah, tetapi pikiran yang salah menjadi kendaraan iblis.

Di sini kita mendapat pelajaran yang mahal, bahwa pengertian kita akan kebenaran harus lengkap, supaya tidak ada celah iblis untuk menjatuhkan kita. Orang yang dikuasai, dimiliki dan menjadi serupa dengan Tuhan adalah orang yang dapat berdialog dengan Tuhan, bisa berbicara dengan Tuhan dan mendengar suara Tuhan. Sebaliknya orang yang dikuasai, dimiliki dan serupa dengan dunia akan selalu mendengar suara iblis dan terus digairahkan untuk mengkhianati Tuhan Penciptanya. Sebaliknya iblis tidak bisa berbisik dan membujuk anak-anak Tuhan yang dikuasai, dimiliki oleh Tuhan. Anak Allah yang pikirannya diisi kebenaran Firman yang murni tidak bisa mengecap apa yang datang dari dunia, tetapi kalau pikiran seseorang tidak diisi dengan kebenaran Firman Tuhan, maka ia tidak bisa menikmati Tuhan atau hal-hal yang datang dari Tuhan (you feel the way you thing).

Kejatuhan manusia dikarenakan manusia tidak memiliki keteguhan akan firman-firmanNya.

Monday 28 May 2012

Psalm 32:7-8

I, the Lord, am leading you forward into the depth of My purposes, and I also have your back. I am guiding you into truth and strength of soul and spirit. Your place of safety is in Me, says the Lord. I am protecting you from wicked schemes and plans of destruction against you. Do not be afraid, for I will deliver you from all the works of the enemy. No weapon formed against you shall prosper. Let faith and trust rule in your heart and mind.

Psalm 32:7-8 You are my hiding place; You shall preserve me from trouble; You shall surround me with songs of deliverance. Selah I will instruct you and teach you in the way you should go; I will guide you with My eye.

Dikuasai Siapa?

Satu hal yang sangat penting untuk dimengerti yaitu bagaimana Tuhan menguasai hidup seseorang dan bagaimana iblis menguasai kehidupan seseorang. Hal ini sama dengan bagaimana seseorang dimiliki oleh Tuhan atau dimiliki oleh iblis. Ini sama dengan apakah seseorang bisa menjadi sama dengan Tuhan atau sama dengan dunia ini. Menjadi sama dengan dunia berarti dikuasai iblis, dimiliki iblis dan me­miliki gairahnya. Menjadi sama dengan Tuhan berarti dikuasai dan dimiliki oleh Allah dan mengenakan gairah Anak Allah (Gal. 2:19-20). Inilah yang dimaksud me­miliki pikiran dan perasaan Kristus. Inilah tujuan hidup kekristenan kita. Inilah isi keselamatan.

Apakah seseorang dikuasai dan dimiliki Tuhan atau iblis tergantung apa yang mengisi pikirannya. Yudas mendengar bisikan iblis setelah bertahun-tahun berpola pikir salah yaitu uang sebagai tujuannya. Iblis tidak bisa membisikkan hasrat ke pada Petrus untuk menjual Tuhan Yesus, sebab konsep Petrus adalah bahwa Tuhan Yesus akan menjadi raja di Israel. Petruslah yang dipakai oleh iblis untuk mencegah Tuhan Yesus ke Yerusalem (Mat. 21:21-23). Sebaliknya Yudas tidak bisa dipakai oleh iblis mencegah Tuhan Yesus ke Yerusalem, sebab di pikiran Yudas adalah uang, uang dan uang. Ketika Yudas memiliki kematangan untuk sepikiran dengan iblis maka ia bisa mendengar bisikan iblis dan menerimanya (Yoh. 13:2). Sampai kemudian ia dikuasai atau dirasuki sepenuhnya (Yoh. 13:27).

Kata berbisik dalam Matius 13:2 adalah bebleekotos (βεβληκότος) dari akar kata ballo (βάλλω) yang artinya membangkitkan, menaruh, menuangkan, memasukkan atau mengisi. Dengan pikiran yang dibangun selama bertahun-tahun oleh kuasa kegelapan dalam diri seseorang maka ia dapat menjadi landasan atau pangkalan iblis meletakkan rencana-rencana-Nya. Sebaliknya kalau seseorang diisi dengan kebenaran Firman Tuhan, maka hatinya bisa menjadi pangkalan atau tempat berpijak Tuhan meletakkan rencana-rencana-Nya. Dari hal ini kita menemukan pelajaran yang berharga, bahwa iblis tidak bisa menguasai pikiran seseorang atau menuangkan sesuatu di dalam pikirannya serta membujuk melakukan sesuatu, kalau pikiran orang tersebut tidak ada pangkalannya (Ing. foothold). Pangkalan atau landasan tersebut adalah konsep-konsep atau pengertian-pengertian yang ada di dalam pikirannya dari apa yang diserap dari lingkungannya. Oleh sebab itu betapa pentingnya pendidikan pengajaran Firman sejak dini kepada anak-anak, remaja dan pemuda. Betapa pentingnya pengajaran Firman yang murni yang memperbaharui pikiran setiap hari.

Menjadi sama dengan Kristus, berarti hidup kita dikuasai dan dimiliki oleh Allah

Sunday 27 May 2012

1Peter 5:8

Maintain peace and stay steady. Deal with things as they come; My grace is sufficient for each moment. I will help you and give you the wisdom and strength you need to endure through current difficulties. This is a time when your trust in Me is imperative. Believe that I can and will direct your steps and surround you with a hedge of protection. Do not despair, says the Lord. I am with you.

1 Peter 5:8 Be sober, be vigilant; because your adversary the devil walks about like a roaring lion, seeking whom he may devour.

Attitude

Hukum yang diberikan Tuhan sesungguhnya bukanlah tujuan. Hukum hanya menjadi ukuran seberapa seseorang mengasihi dan menghormati Allah, aspek yang lain dari pemberian hukum adalah agar manusia hidup tertib. Dengan keter­tiban tersebut manusia bisa eksis, tidak punah. Itulah sebabnya kepada orang non Yahudi yang sering disebut sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau orang kafir pun Allah menulis tauratnya di dalam hati mereka (Rm. 2:12-16). Oleh sebab itu tidak heran kalau banyak orang tidak mengenal Allah (Yahweh) dan bukan orang kristen juga didapati memiliki moral yang baik bahkan sangat baik dalam ukuran manusia. Tentu mereka nanti akan dihakimi menurut perbuatan sebab mereka tidak mengenal Injil.

Bagi bangsa Israel, taurat yang diberikan dimaksudkan agar bangsa itu memelihara warisan pengenalan akan Allah bagi dunia melalui bangsa itu dan agar bangsa itu tidak punah sebab Mesias dilahirkan dari bangsa itu. Akhirnya baik bangsa Israel maupun orang percaya kepada Tuhan Yesus menjadi saksi bagi Allah yang benar, maksudnya kalau ada pertanyaan siapakah Allah yang benar maka bangsa Israel dan orang Kristenlah yang akan menjawab. Untuk itu bangsa Israel tidak boleh punah. Dan kenyataannya bangsa itu sampai sekarang masih eksis, walau selama ribuan tahun terusir dari tanah airnya.

Bagi bangsa Israel, dimana hukum torat sebagai alat membangun hubungan dengan Allah, bila dilakukan akan membangun sikap batiniah yang baik. Tetapi kebaikan sikap batiniah ini belumlah memenuhi kehendak atau kepuasan hati Allah. Tuhan menghendaki agar sikap kasih dan hormat kepada Allah tidak diatur oleh hukum dan liturgi atau seremoni agama. Yang Tuhan kehendaki adalah sikap batiniah seperti Tuhan Yesus Kristus. Bagi umat pilihan yang dipanggil menjadi anak-anak Allah, sikap hati yang mengasihi dan menghormati Allah merupakan tujuan utama. Sikap mengasihi dan menghormati Allah ini telah diteladankan oleh Tuhan Yesus Kristus. Itulah sebabnya kita harus memiliki pikiran dan perasaan Kristus; dalam teks Yunaninya diterjemahkan phroneo. Dalam teks bahasa Inggris teks ini diterjemahkan mind (KJV) sedang versi NIV diterjemahkan attitude. Pada mulanya saya tidak suka dengan terjemahan “attitude” yang seakan-akan tidak mewakili kata “phroneo”. Tetapi kemudian hari saya mulai setuju ketika saya menyadari bahwa attitude seseorang pasti nampak dari sikap lahiriahnya. Kalau seseorang mengasihi dan menghormati Tuhan, sikap ini akan membuahkan tindakan konkret.

Sikap hati yang mengasihi dan menghormati Allah, merupakan tujuan hidup utama anak-anak Allah.

Mark 12:30

Take advantage of every opportunity to streamline your efforts in the interest of productivity and efficiency. This will free you up to focus more on spiritual matters. The question is, what will you do with more time? Will you truly spend time with Me, or will you fill your schedule with more of the world and carnal pursuits? It will depend entirely on your priorities. It is My desire that you truly seek My kingdom first, says the Lord.

Mark 12:30 And you shall love the LORD your God with all your heart, with all your soul, with all your mind, and with all your strength. This is the first commandment.

Wednesday 23 May 2012

1 Peter2:9

Beloved, I have spoken to you about discovering hidden riches in secret places, but don't think of these things as necessarily being external. I am revealing the treasures in you that have yet to be expressed fully. I am bringing you to a level of spiritual maturity that you would not have believed, where your outward expression will reflect your inner depth and beauty, says the Lord. Let your light shine!

1 Peter 2:9 But you are a chosen generation, a royal priesthood, a holy nation, His own special people, that you may proclaim the praises of Him who called you out of darkness into His marvelous light.

Kebenaran Batiniah

Tuhan menghendaki kebenaran batiniah. Kebenaran batiniah maksudnya adalah sikap mengasihi dan menghormati Allah secara pantas atau sebagaimana seharusnya. Dua kata ini tidak bisa dipisahkan, sebab tidak mungkin seseorang dapat menghormati Tuhan secara benar tanpa mengasihi Dia, sebaliknya juga demikian. Seseorang menghormati Tuhan sebab mengasihi-Nya atau karena mengasihi Dia maka dengan rela dan sukacita menghormati-Nya. Kalimat ini kedengarannya sederhana tetapi sebenarnya tidak. Ini bukan hal yang sederhana, ini adalah hal yang sangat istimewa dan luar biasa. Mengasihi dan menghormati Tuhan bukan hal yang mudah dilakukan, tetapi kalau seseorang mencapai level ini dengan benar, maka itulah prestasi abadi atau harta yang tidak pernah bisa dimakan ngengat dan karat, pencuri tidak bisa mencuri serta membongkarnya. Masalahnya adalah, menggarap dan mengolah hati memiliki sikap tersebut adalah pergumulan terberat dalam hidup. Hal yang sangat sukar. Kalau saudara tidak memahami sukarnya memiliki sikap hati yang mengasihi Tuhan dan menghormati, berarti saudara belum bergumul memiliki sikap batiniah yang benar ini.

Mengasihi dan menghormati Tuhan berarti sikap dimana seseorang dapat menempatkan dirinya dengan benar dihadapan Tuhan dan menempatkan Tuhan dengan benar di dalam kehidupannya. Untuk ini seseorang harus menggunakan sepanjang waktu hidupnya dengan sungguh-sungguh berusaha sampai ia “berkenan” di hadapan Tuhan. Menempatkan Tuhan dengan benar berarti pertama, memiliki cinta terhadap Tuhan lebih dari pada mencintai siapa pun dan apa pun. Kedua, berusaha mengerti apa yang dikehendaki-Nya dan melakukan kehendak-Nya. Ini berarti ia harus berhenti mencari kesenangan bagi dirinya sendiri. Ini berarti tidak ada cita-cita yang kita miliki di luar kehendak dan rencana-Nya. Untuk ini seseorang harus hidup dalam ketakutan selama menumpang di dunia. Ini adalah perasaan takut kepada Dia yang tidak memandang muka (Yun. Aprosopoleptos; ἀπροσωπολήμπτως). Hal ini sama dengan kalau kita hadir di sebuah pesta kenegaraan, dimana dihadiri orang-orang besar yang terhormat. Kita bersikap hati-hati takut berbuat salah. Seperti seseorang yang baru tinggal di rumah suatu keluarga. Kita takut berbuat suatu kesalahan. Ketakutan seperti ini yang akan mendorong kita belajar untuk memahami apa yang menyukakan hati-Nya dan yang bisa melukai hati-Nya. Hidup kita harus terus menerus dalam suasana ini. Hal ini akan membangun sikap hormat yang pantas bagi Dia yang layak menerima segala hormat.

Kekuatan dari Tuhan menyanggupkan kita untuk mengatasi setiap masalah yang terjadi.

Monday 21 May 2012

Philippians 2:13

Rest assured that I have begun a good work in you, and I will bring it to perfection, says the Lord. You are not an inferior product. You have been redeemed and set apart for My kingdom. Refuse to believe lying accusations that bring condemnation. You are chosen and designed to fulfill My purposes in your place on the earth. Trust Me. For what God has started He will complete, in You oh Lord I put my trust!

Philippians 2:13 for it is God who works in you both to will and to do for His good pleasure.

Kesempatan Mengenal Sang Bapa

Perjalanan hidup di dunia ini adalah satu-satunya kesempatan untuk menemukan dan mengenal Sang Pencipta yang adalah Allah Bapa kita. Penge­nalan itu meliputi pengenalan terhadap Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus yang diutus yang semuanya telah nampak melalui perbuatan-Nya yang ditulis dalam Alkitab Perjanjian Lama dan dalam Alkitab perjanjian Baru (Yoh. 17:3), serta melalui pengalaman kehidupan konkret setiap hari. Untuk ini seseorang harus mengerahkan seluruh kekuatan hidupnya untuk menemukan dan mengenal Dia. Hal utama dan pertama yang harus diusahakan adalah menyediakan waktu khusus yang memadai untuk belajar mengenal Allah secara kognitif atau pemahaman pikiran atau dalam penger­tian ratio. Selanjutnya melalui segala pengalaman hidup belajar menemukan dan mengenal Allah yang hidup. Dalam hal ini betapa berartinya waktu yang kita miliki; setiap detik, menit dan jam yang kita miliki. Melalui peristiwa hidup setiap hari Tuhan mengajar kita mengenal Dia. Di dalamnya Tuhan menyediakan pengenalan akan diri-Nya dengan limpah. Waktu hidup ini menjadi bernilai kalau kita memanfaatkan untuk belajar mengenal Allah. Inilah yang dimaksud dengan talenta dalam Alkitab. Penger­tian Talenta dalam Alkitab bukanlah bakat tetapi segala potensi yang disediakan oleh Allah untuk mengenal Dia agar mengenakan kodrat Ilahi.

Mengenal Tuhan bukan hanya pengetahuan mengenai siapa diri-Nya tetapi bagaimana memahami pikiran dan perasaan Tuhan. Justru ini yang terpenting, kita belajar mengenal Tuhan dimaksudkan agar kita memiliki kepekaan untuk mengerti kehendak Tuhan; memahami pikiran dan perasaan-Nya. Jadi tujuan kita mempelajari mengenai Tuhan agar kita bisa berpikir dan berperasan searah dengan Tuhan. Sehingga segala keinginan dan keputusan kita tidak bertentangan dengan kehendak-Nya. Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya (1Yoh. 2:17). Betapa agung dan luhurnya kehidupan seperti ini.

Seseorang harus memutuskan untuk memilih tujuan hidup ini, kalau tidak maka segala kesenangan dan kesibukannya menyeretnya kepada kehidupan yang sia-sia, sampai ia tidak pernah memiliki kesempatan untuk itu. Kita harus bertekad untuk menjadikan hal ini sebagai tujuan hidup. Kita harus mulai menggerakkan hidup kita untuk berusaha mengenal Allah. Penundaan pengambilan keputusan bisa berarti tidak memilih Tuhan dan Kerajaan-Nya. Memang tidak bermaksud masuk api kekal, tetapi dengan sikap tersebut ia membawa dirinya ke api kekal.

Hidup akan menjadi bernilai jika kita belajar untuk menemukan dan mengenal kehendak Allah.

Sunday 20 May 2012

Philippians 4:13

I see those things that are looming before you that have overwhelmed you. I know you're doing your best to be strong and to overcome, but you feel weak and unable to cope. I say to you, that I am your strength in every situation. I am your peace in the storm. And, with Me nothing is impossible. Go forth in faith and with peace I will cause you to not only endure, but to succeed, says the Lord.

Philippians 4:13 I can do all things through Christ who strengthens me.

Thursday 17 May 2012

Tendensi Yang Sesat

Secara teori banyak orang Kristen meresponi setuju terhadap fokus atau tujuan hidup yang diajarkan bahwa kita bukan berasal dari dunia ini; bahwa rumah kita di Sorga dan kita sedang menantikan kedatangan Tuhan untuk menjemput kita ke sana. Tetapi banyak orang yang berjalan di tempat bahkan tidak menuju tujuan tersebut atau membelakanginya. Bagaimana kita bisa mengukur bahwa kita belum memindah­kan fokus hidup kita sebagaimana mestinya? Jawabannya terletak pada satu kata yang penting yaitu ambisi. Kata ini dalam bahasa Indonesia berarti keinginan besar untuk berhasil meraih suatu cita-cita atau keinginan. Setiap insan pasti memiliki ambisi. Hanya orang mati dan yang tidak waras yang tidak memiliki ambisi. Justru Tuhan menaruh ambisi ini sebagai komponen penting yang menggerakkan seseorang menjalani hidup. Masalahnya adalah apakah kita mengisi ambisi kita dengan tujuan hidup yang benar.

Isi dari tujuan hidup seseorang tergantung dari pemahamannya mengenai hidup. Pemahaman hidup yang salah akan mengakibatkan seseorang mengisi ambisinya dengan tujuan yang salah pula. Hal ini bukan saja terjadi atas mereka yang tidak belajar theologi. Mereka yang belajar theologi dan merasa telah memiliki pemahaman yang baik ternyata juga tidak menujukan hidupnya pada tujuan hidup yang benar sebagaimana mestinya. Hal ini sangat berbahaya sebab mereka yang bisa berteori mengenai Tuhan seharusnya bukan saja bisa berbicara mengenai Tuhan dan teori-teorinya tetapi menjadi contoh konkrit bagaimana kehidupan seseorang yang memiliki tujuan hidup yang benar itu.

Tanpa disadari oleh banyak di antara mereka yang ada di ladang Tuhan melayani pekerjaan Tuhan dengan fokus yang salah. Mereka giat dalam lingkungan gereja, misi, yayasan sosial Kristen, pendidikan Kristen dan lain sebagainya yang sering diidentifikasi sebagai pekerjaan Tuhan, tetapi di balik semua kegiatan tersebut mereka mengobarkan ambisi pribadi yang pada dasarnya bukan bertendensi (ke arah) kepentingan Kerajaan Allah. Semua kegiatan tersebut dijalankan bukan sebagai suatu wujud “menghadirkan Kerajaan Allah” seperti yang terdapat dalam kalimat Doa Bapa Kami, Mereka melakukan semua kegiatan tersebut juga bukan demi pemerintahan-Nya di langit baru dan bumi yang baru yang akan datang. Semua dilakukan hanya demi kebanggaan, kepuasan, kehormatan dan kemewahan duniawi hari ini di bumi ini. Inilah penyembahan terhadap iblis. Waspadalah.

Selalu menjaga hati dan fokus kepada rencanaNya, berarti kita mengisi tujuan hidup kita dengan benar.

Wednesday 16 May 2012

Psalm 37:4

You are at a point when the order of the day is decisive action. Indecision will only hinder your flow in the Spirit. Seek My face and examine your own heart and then make choices based on what you know, understand, and desire. The river of My Spirit is moving rapidly at this time, and being in the flow will be exciting and exhilarating, says the Lord.

Psalms 37:4 Delight yourself also in the LORD, And He shall give you the desires of your heart.

Tuesday 15 May 2012

Kelimpahan

Banyak orang Kristen memahami pengertian berkat seperti konsep Yahudi yaitu yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan jasmani. Hal ini akan mengakibatkan mereka tidak mengenal keselamatan yang diajarkan Tuhan Yesus. Untuk ini perlu kita mempelajari pengertian mengenai kelimpahan yang benar, sebab berbicara mengenai kelimpahan, biasanya asumsi seseorang tertuju kepada berkat jasmani. Padahal, bila Alkitab berbicara mengenai kelimpahan, hal itu tidak selalu berhubungan dengan berkat jasmani. Keselamatan dalam Yesus Kristus pada dasarnya adalah pemulihan kehidupan. Apakah maksudnya ini? Pemulihan dari kata “pulih” artinya dikembalikan kepada keadaan semula; to set in order. Pemulihan kehidupan artinya dikembalikan kepada keadaan semula sesuai dengan maksud dan rencana Allah menciptakan kehidupan. Kehidupan manusia yang telah rusak, luncas (tidak mengenai sasaran) dan tidak bermutu, hendak dikembalikan sesuai dengan keadaan ketika manusia mula-mula diciptakan Tuhan. Untuk ini Tuhan Yesus diutus Bapa sorgawi untuk mengadakan pemulihan kehidupan manusia tersebut. Oleh sebab itu orang percaya hendaknya dapat memanfaatkan berkat pemulihan yang tersedia dalam Tuhan Yesus Kristus ini.

Kedatangan Tuhan Yesus mempunyai arti maha penting bagi kehidupan manusia. Manusia yang telah kehilangan kehidupan yang berkelimpahan sesuai dengan maksud rencana Allah, dimungkinkan kembali untuk menemukannya (Yoh 10:10). Jadi, kelimpahan di sini adalah gaya hidup yang sesuai dengan kehendak Allah. Gaya hidup yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus telah menawarkan kehidupan semacam ini, tetapi manusia tidak mau menerima. Mereka menolaknya, bahkan sebagian manusia yang sudah bersedia percaya kepada Tuhan Yesus juga tidak mau mengerti maksud kelimpahan yang Tuhan sediakan. Karenanya banyak orang Kristen yang tidak hidup dalam kelimpahan yang sesungguhnya. Kata kelimpahan tidak boleh dihubungkan sama sekali dengan berkat jasmani, walau bagaimanapun tentu memiliki keterkaitan. Mengapa kita tidak boleh mengkaitkannya, sebab kalau sudah mencoba mengkaitkan dengan berkat jasmani, maka pengertian kelimpahan yang benar akan menjadi meleset. Kelimpahan harus hanya dihubungkan dengan karakter dan gaya hidup seseorang yang mengenakan gairah hidup Tuhan Yesus Kristus. Semakin mengenakan gairah hidup Tuhan Yesus berarti kehidupan seseorang semakin berlimpah. Sejatinya inilah harta yang sesungguhnya yang disediakan Tuhan bagi umat pilihan.

Konsep berkat berkelimpahan berari kita dikembalikan kepada keadaan semula sesuai maksud dan rencana mulia Allah.

Luke 4:18-19

You are currently in a time of rediscovery and recovery of things that have been lost to you, things that you once possessed either mentally, emotionally, physically or spiritually. You will have a sense of freedom that is beyond words to describe and will come from the very core of your being. This is a subtle work of My Spirit, says the Lord.

Luke 4:18-19 "The Spirit of the LORD is upon me, because He has anointed Me to preach the gospel to the poor; He has sent me to heal the brokenhearted, to proclaim liberty to the captives and recovery of sight to the blind, to set at liberty those who are oppressed; to proclaim the acceptable year of the LORD."

1 Corinthians 13:13

"Three things will last forever-faith, hope, and love-and the greatest of these is love." 1 Corinthians 13:13 (NLT).

When we meet God on that day He won't ask us how much we have accomplished. He will ask us "Did you learn to love?" If we don't have love everything we do in His name is in vain. Love others well this day. Amen